Di awal kemerdekaan RI, pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat pada umumnya berlatar agama. Khususnya Islam, lembaga yang menyelenggarakan pendidikan ini didominasi madrasah atau pesantren. Pendidikan ini diselenggarakan untuk membentuk manusia yang beriman, berakhlak dan memiliki kemampuan untuk menjalani hidup sebagai muslim atau mencetak kader-kader ahli Islam.
Pengaruhnya hingga terwujud pada visi pembangunan nasional tahun 2005-2025 sebagaimana dimuat dalam UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang. Butir pertama dari delapan misi pembangunan nasional menyebutkan "Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, berbudaya dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila".
Adab memainkan peranan besar dalam membentuk pribadi seseorang. Adab sebelum ilmu menjadi hal fundamental pembentukan karakter seseorang. Dalam konteks negara, tentunya hal fundamental ini berfungsi untuk menjadi penentu arah ke mana negara akan memainkan peranannya.
Mohamad Fadhilah Zein adalah sosok yang telah malang melintang dalam dunia jurnalisme dan kepenulisan. Karyanya berupa buku yakni “Kezaliman Media Massa Terhadap Umat Islam” telah memukau banyak pembaca di dalam negeri. Buku keduanya adalah “Islam di Yordania, Maroko dan Spanyol” diterbitkan secara indie di Leanpub.com. Buku ketiganya adalah “Panduan Menggunakan Media Sosial untuk Generasi Emas Milenial”.
Selain buku, Mohamad Fadhilah Zein juga aktif menulis opini di berbagai media massa nasional. Tema yang diangkat adalah tentang agama, media massa, pertahanan negara dan persoalan sosial lainnya.
Pada 2015-2020, Fadhil berkhidmat sebagai aktivis MUI di Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom). Selain, dia juga membangun start up dengan label “Media Club Indonesia” yang fokus membuat film-film dokumenter tentang keislaman yang kemudian diupload ke Youtube. Untuk berkomunikasi bisa melalui email: fadil_zein@yahoo.com.