Buku ini merupakan antologi pengalaman, keresahan, hingga harapan dari ASN Kementerian Hukum dan HAM RI. Dengan gaya penulisan feature, buku ini sangat renyah untuk dibaca untuk semua kalangan, apa pun latar belakangnya. Buku ini menjadi salah satu upaya ASN dalam mewariskan ingatannya kepada publik yang selama ini dilayaninya. Bahwa ASN adalah manusia biasa yang memiliki dinamika rasa, ada fluktuasi sedih, kecewa, dan tentu saja bahagia.
Buku ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam memahami perspektif lain dari upaya pengabdian terhadap negeri. Buku ini juga bisa menjadi sarana refleksi diri bagi ASN bahwa pekerjaan ini adalah bentuk timbal balik atas pemberian dari ibu pertiwi. Terakhir, buku ini tentu menjadi cara mengenalkan para abdi negara dari perspektif berbeda agar pekerjaan dan karier ini tidak dipandang sebelah mata.
Muhammad Ridha Intifadha adalah Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Pertama dan salah seorang Narator di Humas Ditjenpas. Alumnus Kriminologi FISIP UI ini juga menjadi content creator di platform Kumparan Plus dengan mengangkat tema kejahatan kerah putih. Kemampuannya di dunia humas dan hubungan media terasah ketika menjadi tenaga ahli Diskominfotik Pemprov DKI Jakarta yang bertugas mendampingi Gubernur Anies Baswedan selama 2018–2020. Melalui nama akun @ridhaintifadha, utas dan kicauannya di X kerap ramai menjadi perbincangan linimasa, bahkan diangkat dalam berbagai media massa. Ia pun kerap diundang menjadi pembicara dalam diskusi seputar dunia literasi.
Wahyu Saefudin adalah Bapak dengan tiga anak yang senang mengeksplorasi berbagai hal, terutama bersama anak-anaknya. Berbagai aktivitasnya terkadang Ia bagikan melalui Instagram pribadinya @wahyusaefudiin. Saat ini, Wahyu akan melanjutkan Pendidikan PhD pada bidang Kriminologi melalui Australia Awards Scholarship