Ia tetaplah wanita rapuh yang terluka hatinya, ketika badai datang menerjang dan menghempaskan biduk rumah tangganya.
Namun ia mencoba untuk tetap memilih bertahan menyelamatkan bahtera pernikahan sucinya hingga dirinya tak mampu lagi untuk berdiri dan tak kuat lagi untuk melangkah.
Maka ketika waktu itu tiba ia dengan sendirinya akan berhenti dan pergi.
Dan badai itu bernama wanita idaman lain.