Gizi lebih pada remaja memiliki dampak buruk pada kesehatan, salah satu dampaknya adalah masalah Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti, diabetes, jantung, dan stroke. Gizi lebih pada remaja ini akan berdampak negatif terus menerus pada generasi penerus bangsa indonesia. Oleh karena itu, urgensi dari penelitian tentang "analisis faktor determinan kejadian obesitas remaja di DKI Jakarta" ini bisa memberikan masukan dalam pengambilan kebijakan kesehatan, gizi dan aktifitas fisik bagi remaja di DKI Jakarta, tentu harapan kami bisa secara luas se-Indonesia.
Lahir di Jakarta, menyeselasikan pendidikan sarjana dan master pada Departemen Ilmu Gizi di Institut Pertanian Bogor. Fokus riset pada bidang gizi olahraga dan aktivitas fisik. Riwayat mengajar pada mata kuliah gizi kebugaran, gizi dan fisiologi olahraga serta kondisi fisik dan program latihan.
Terlibat dari berbagai organisasi seperti iYouLead (Internasional Young Food and Nutrition Leadership), Ikatan Sarjana Gizi Indonesia (ISAGI), Forum Gizi dan Kesehatan Indonesia (FORGIZI), Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (PERGIZI PANGAN) DKI Jakarta dan Asosiasi Nutrisionis Olahraga dan Kebugaran Indonesia (ANOKI). Penulis juga menjadi Young Research Award dalam acara 2nd ASEAN Sports Medicine di Malaysia Tahun 2018 serta Ketua Acara 1st International Symposium on Sport Nutrition and Physical Fitness (ISPEN) tahun 2018. Saat ini aktif sebagai Dosen Program Studi Gizi di Universitas Esa Unggul.