Ini bukanlah kisah-kisah sukses brand-brand besar, melainkan cerita-cerita perjuangan para UKM dalam memasuki arena Blue Ocean. Membuat value, menjadi berbeda, adalah cara mereka.
Pembaca buku ini akan mendapatkan beberapa manfaat:
1. Bagaimana teman-teman brand lokal membuat perbedaan dengan produk sejenis, agar tidak bertarung di perang harga, dengan cara membuat VALUE
2. Mempelajari teknik penulisan story telling lewat contoh langsung dari 25 cerita dalam buku ini
3. Aksi-aksi sederhana yang menginspirasi
Bahkan sebuah Brand Hell pun diceritakan dalam buku ini, supaya kita semua dapat mengambil pelajaran berharga dari lunturnya kepercayaan.
Oksand memulai kariernya di bidang penulisan sejak 2017, dengan menulis kumpulan cerita pendek Tunas Cinta: Antara Aku, Kamu, Dia, dan Beliau. Disusun bersama tiga penulis lainnya. Menulis secara keroyokan, atau disebut juga antologi.
Lalu 2018 ia memulai debutnya sebagai penulis solo, dengan meluncurkan novel Tuing!. Di tahun yang sama, ia juga terlibat dalam seri antologi lainnya. Menggarap kumpulan cerpen Baper Jangan? bersama 19 penulis lainnya.
Setahun kemudian, pria berusia pertengahan tiga puluhan ini mementori emak-emak uang ingin menulis. Lalu mengedit kumpulan cerita tersebut menjadi karya antologi Cinta 25+ tahun 2019.
Buku CBLK adalah karya nonfiksi pertamanya. Sekaligus menjadi karya kelimanya di bidang penulisan.
Selain itu, Oksand juga menjadi editor novel Panggil Aku Mama karya Tya Subiakto (2020).
Penulis story telling ini dapat dijumpai di akun Facebook @oksand, atau Instagram @oksand_penulis. Dan bisa chat di telegram @oksand.