"Cukup Rinjani, tak perlu kau menjelaskan apa-apa lagi. Apa yang ku lihat di restoran tadi sudah cukup jelas, kau berselingkuh di belakangku!" tanganku di sentak hingga terpental ke tempat tidur.
[Hai Rinjani, selamat ya atas status jandamu. Saya bahagia melihat kau menderita]
[Loh, kok pesanku tak dibalas? Hmm, pasti lagi nangis darah ya?]
[Hancurkan kau sekarang, Rinjani Haseena Putri! Hahahaha]