Dengan gengsi yang masih bercokol di dada Serena, dia yakin bisa menemukan solusi untuk hidup ke depannya. Jika saja, keluarganya tidak membuat segalanya semakin buntu. Mama dan Kakaknya sama sekali tidak bisa lepas dari sifat hedon.
Meski sengit, Serena harus meyakinkan keluarganya jika kehidupan telah berputar. Apalagi Mamanya tidak mau tinggal di rumah petak. Membuat Serena terpaksa harus meminta bantuan teman lamanya, orang yang menganggapnya sahabat, meski Serena merasa hubungan mereka tidak seakrab itu sekarang.
Hingga akhirnya dia bertemu kembali dengan pria itu— Wisnuadji Arthadirga —Abang dari teman lamanya. Pria yang selalu melayangkan sorotan dingin dan sinis, karena kesalahan kecil yang dibuat Serena—setidaknya Serena selalu beranggapan begitu. Serena tidak peduli dengan pria itu. Karena kalau mau adu sombong, dia bisa jauh lebih angkuh.
Hanya saja, pada suatu waktu Serena mendapati pria itu bersama wanita yang sangat tidak disangka-sangka oleh Serena. Demi balas budi, Serena akan membuat wanita itu tak ubahnya sampah yang harus dibuang pada tempatnya.