Obesitas yang menjadi pandemik di dunia saat ini merupakan sebuah masalah yang sangat kompleks. Pandemik obesitas terjadi akibat banyaknya perubahan di seluruh belahan dunia. Perubahan ini tidak hanya berkaitan dengan pengaruh individual saja, melainkan juga karena perubahan yang terjadi secara struktural di hampir seluruh negara di dunia ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan berkembangannya dunia teknologi pengolahan makanan, transportasi, dan adanya arus globalisasi menyebabkan perubahan yang mendasar pada pola makan masyarakat di hampir semua belahan dunia. Sementara itu, struktur dan komposisi makanan dari banyak negara mengalami perubahan mengikuti trend perubahan pola makan dunia.
Obesitas merupakan faktor risiko terjadinya penyakit degeneratif seperti hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes mellitus. Obesitas juga mampu memberikan risiko komorbiditas yang tinggi terhadap berbagai penyakit seperti hiperinsulinemia, disfungsi sel beta pankreas, hipertensi, sleep apnea, gangguan fertilitas serta abnormalisasi hormon reproduksi. The US Surgeon General pada tahun 2001 telah menyatakan bahwa obesitas sebenarnya dapat dicegah, seperti halnya merokok.
Penyebab kelebihan berat badan dan obesitas sangatlah kompleks, antara lain perubahan gaya hidup seperti pola makan dan aktifitas fisik, hubungan sosial, kebiasaan, budaya, fisiologikal, metabolisme dan faktor genetik. Oleh karena itu, pengobatan obesitas tidak mudah karena melibatkan kombinasi berbagai metode yaitu behavior modification, pengaturan diet, excercise, obat-obatan serta penggunaan alat-alat maupun pembedahan. Akan tetapi, pengaturan gizi dan aktifitas fisik yang dilakukan secara bersama-sama terbukti mampu mencegah dan mengobati obesitas.
[UGM Press, UGM, Gadjah Mada University Press]