Pulau Sumatera bagian utara, terlebih lagi pesisir timurnya merupakan satu kawasan yang sangat penting dalam perkembangan budaya prasejarah. Sebaran situs Hoabinh merupakan salah satu ikon arkeologi yang nyata memberikan kontribusi ragam budaya masa lalu di Indonesia. Proses tersebut jelas memberikan kontribusi yang nyata bagi kebudayaan selanjutnya hingga ke masa kini. Proses migrasi dari sejak masa mesolitik dan neolitik dengan budaya megalitiknya yang sangat dominan memengaruhi kebudayaan berbagai etnis di wilayah ini, kiranya dapat dicermati dalam berbagai aspek kebudayaan.
Pemaparan arkeologis dan antropologis dalam buku ini meningkatkan wawasan akan proses budaya. Informasi yang dikemukakan penelitian ini juga dapat digunakan dalam kepentingan lain yang lebih luas. Dari aspek politik strategis pemerintah, uraian ini dapat dimanfaatkan sebagai bagian pembuktian menyangkut jati diri bangsa….Bahkan sangat penting digunakan sebagai informasi bagi pengembangan objek wisata. Dalam konteks global informasi dalam buku ini dapat digunakan sebagai petunjukeksistensial dalam pergaulan antarbangsa dalam konteks ilmu pengetahuan.
Prof. Dr. Bungaran Antonius Simanjuntak
Ketut Wiradnyana
Penulis yang lahir 26 April 1966, besar dan sekolah di Negara, Bali. Kemudian melanjutkan pendidikan arkeologi di Universitas Udayana dan antropologi di Universitas Negeri Medan. Bekerja pada Balai Arkeologi Medan sebagai peneliti prasejarah dengan kajian peradaban masa mesoliti k dan megalitik. Hingga kini masih sebagai anggota Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) dan Asosiasi Prehistoris Indonesia.
Aktif dalam penelitian arkeologi di Sumatera bagian utara baik dengan Balai Arkeologi Medan maupun dengan Institute de Recherche pour le Developpment (IRD) Perancis. Hasil penelitian yang telah dipublikasikan—di dalam maupun luar negeri—umumnya dalam bentuk artikel dan sebagian darinya dalam bentuk buku. Adapun buku yang diterbitkan dengan penulis lain di antaranya:
- Pada tahun 2002, “Gua Togi Ndrawa, Hunian Mesolitik di Pulau Nias” diterbitkan oleh Balai Arkeologi Medan.
- Pada tahun 2005, “Situs dan Objek Arkeologi di Kabupaten Samosir” diterbitkan oleh Balai Arkeologi Medan.
- Pada tahun 2007, “Megalithic Tradi ons in Nias Island” oleh Balar Medan dan UNESCO.
- Pada tahun 2008, “Batu Besar di Pulau Terpencil dalam Nias dari Masa Lalu ke Masa Depan” diterbitkan oleh BPPI.
Sedangkan buku yang ditulis sendiri di antaranya:
- Pada tahun 1998, “Ekskavasi Situs Bukit Kerang Pangkalan Kabupaten Aceh Timur” diterbitkan oleh Balar Medan.
- Pada tahun 2010, “Legitimasi Kekuasaan Pada Budaya Nias” diterbitkan oleh Yayasan Pustaka Obor Indonesia.