Untuk menjawab pertanyaan ini, keduanya sepakat: filsafat harus dikembalikan pada porosnya, yakni bahwa subjek yang telah lama mati mesti dibangunkan kembali. Dalam rangka mereinkarnasi subjek, Badiou mengambil jalur yang agak aneh: teori himpunan matematika. Sementara, Žižek mengasah pemikiran-pemikiran Marx dan Hegel di atas batu asah psikoanalisis Lacan. Buku ini membahas tentang masa depan politik serta subjek badiousian dan žižekian itu di tengah-tengah krisis yang dilahirkan oleh kapitaslime dan wabah yang menjangkiti demokrasi.