Langkah-Langkah Kecil #02: Surga Alam di Sumatera Selatan

"Mengisahkan perjalanan empat sabahat yang berbohong kepada keluarga untuk menjenguk ayah dari salah satu mereka. padahal mereka merencanakan pendakian. tersesat adalah balasannya? Bisakah selamat?"

"Cerita tentang beberapa orang mahasiswa yang sedang menikmati masa libur semester. Mereka memilih berlibur ke daerah Pagaralam, sebuah daerah yang cukup terkenal dengan keindahan alamnya. Sesampainya di sana, ada banyak keindahan alam yang mereka dapatkan, mulai dari jalan yang mereka lewati, gunung, peninggalan sejarah, air terjun, sungai, dan tempat-tempat wisata lainnya. Mereka semua menikmati liburan kali ini, sebuah liburan yang sangat menyenangkan bersama alam."

"Sambil minum teh Nia mulai curhat. "Browni, aku suka Matematika tapi perkalian itu nyebelin deh. Benciiiii banget." Tiba-tiba tubuh Browni bergoyang sedikit. Sepertinya kepalanya mengangguk-angguk. "Hey, Browni...Don't tell me that you're alive..." Mulut Nia menganga lebar. Entah excited atau scared."

"Kayla disarankan  dokter pribadinya untuk liburan di pedesaan guna mengistirahatkan matanya. Setelah sampai di tempat liburannya sebuah desa, Kayla seakan menemukan sesuatu yang baru. Kayla tidak sadar bahwa ada tujuan lain mengapa dokter pribadinya menyarankan Kayla untuk liburan di desa tersebut. "

"Tujuh orang sahabat yang selama ini sibuk dengan aktivitas harian di kantor merencanakan suatu liburan yang lain dari biasanya dan setelah berembuk akhirnya mereka memutuskan untuk melakukan kegiatan hiking. Sepanjang perjalanan liburan, akhirnya mereka bisa menemukan arti dari persahabatan itu sendiri."

"Persahabatan Kanza, Erick, dan Rindu sangat menarik. Tapi sesuatu telah terjadi dan membuat persahabatan mereka goyah. sebulan terakhir Kanza sibuk dengan pacarnya. Weekend ia menghabiskan liburan dengan pacarnya namun ternyata pacar Kanza hanyalah halusinasi. Kanza mengidap skizofrenia karena trauma masa kecinya. ketika ia menyadari pacarnya hanya halusinasi ia menjalani pengobatan ke psikiater dan persahabatannya kembali membaik."

"Pernahkah kalian sadar, siapa yang selama ini mengendalikan jiwa kalian? Untuk apa setiap detik yang kalian habiskan ini adalah pertanyaan pemuda tampan bernama Geri yang sedang gundah gulana oleh berbagai macam dinding halangan yang dengan kuat merobohkan kesucian kasih cintanya kepada tuhan. Tapi hingga akhirnya dia berkata Karena dia yang kau sebut Tuhan adalah pembuat scenario yang terbaik."