"Wis, mau sampai kapan kamu sendiri terus? Ibu malu diomongin mulu sama tetangga. Belum lagi, mereka ngomongin kamu karena semalam pulang jam sembilan. Kamu dibilang bukan wanita baik," ucap Ibu seraya menyimpan kantong kresek dia atas meja.
Aku yang sedang memakai sepatu, menoleh ke arah Ibu. Selalu saja membahas tentang ini. Aku tahu, Ibu khawatir denganku. Namun, tak bisakah Ibu percaya hanya kepadaku? Aku tak seperti apa yang ada dalam pikiran mereka.
"Jangan pedulikan ucapan mereka, Bu! Percayalah padaku. Aku takkan mempermalukan Ibu," sahutku lembut. Ibu membuang muka.
"Aku pamit dulu, Bu. Assalamualaikum," ucapku seraya mencium punggung tangannya.