Seringkali kiat mendengar istilah darah kental, dan ini terjadi pada mereka yang berusia masih muda, yaitu di bawah 45 tahun. Keadaan ini ternyata berhubungan erat dengan pola makan seseorang yaitu susunan menu hidangan yang tidak tepat. Tidak jarang kita melihat piring makan sesorang hanya terdiri dari karbohidrat dan protein yang diolah dengan minyak banyak. Jikapun ada sayuran buah, jumlahnya sangat sedikit. Rita Ramyulis telah banyak menganalisis aneka makanan jajanan kategori “one dish meal”, dan kesimpulan yang didapat yaitu hampir 100% komposisinya tidak seimbang. Demikian juga dengan makanan instan yang tersedia saat ini, komposisinya sangat tidak seimbang. Tidak hanya konsumsi makanan yang tidak seimbang, namun kebiasaan-kebiasaan buruk seperti merokok baik itu aktif maupun pasif, menenggak minuman beralkohol, kurang mengonsumsi cairan dan rendahnya aktifitas fisik membuat hambatan-hambatan pada aliran darah. Penyakit gizi lebih atau disebut dengan obesitas, hipertensi (tekanan darah tinggi, dislipidemia (gangguan lemak darah), dan diabetes mellitus (kadar glukosa darah tinggi dan tidak stabil) merupakan faktor penting untuk terjadinya hiperkoagulabilitas yaitu pembekuan darah yang terlalu cepat.