Pendakian Jalur Selatan Rinjani

Denta Publisher
4.7
71 reviews
Ebook
312
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Pendakian Jalur Selatan Rinjani

 

“Bang kapan sih kita bisa keluar dari sini?”

“Innsya Allah bentar lagi, sabar ya,”

“Sssttt … jangan buru-buru.” Suara lain menyela.

 

Pendakian ke gunung Rinjani yang seharusnya menjadi sebuah petualangan yang menyenangkan, berubah menjadi peristiwa tragis yang diselimuti kabut mistis setelah salah satu di antara mereka mengambil sebuah benda di dalam Goa yang dikeramatkan oleh sebagian orang di gunung Rinjani.

Mereka dipaksa bertahan dalam situasi mencekam dan horor tanpa seorang Leader setelah sang Leader mengalami kecelakaan.

Teka-teki apakah yang tersembunyi?

 




 Bang Ron mencoba memberikan contoh, ia mulai memanjat terlebih dulu agar dapat diikuti oleh yang lain. Trek ini benar-benar berbahaya dan membutuhkan fokus yang tinggi. Tapi, kondisi fisik Bang Ron mulai terlihat letih, terlebih ia tidak makan siang. Keringat pun mulai membasahi telapak tangannya. Kondisi telapak tangan yang basah akan mengurangi kekuatan cengkeraman jari pada tebing.

Bang Ron melipir ke arah kanan menanjak sekitar lima meter kemudian ke arah kiri menanjak.

Diah dan Zahra membuntuti, lalu disusul Opik dan Jeko. Mereka berusaha mendaki sesuai arahan, tapi Bang Ron semakin keletihan, fisiknya lelah, kedingingan, dan mulai berhalusinasi karena perut yang kosong.

Ia tampak berbicara dengan sesuatu yang tak dapat dilihat oleh anggota tim lainnya. Ia seakan melihat seseorang yang mengarahkannya untuk terus memanjat tebing melipir ke arah kanan.

"Oh ... ini pijakannya ... Oh iya," ucap Bang Ron berbicara sendiri. Ia berhalusinasi.

Terlihat cahaya headlamp menyorot ke arah tim Bang Ron dari Pelawangan Jalur Selatan seperti memberi bantuan penerangan. Tapi, Bang Ron sudah melipir agak jauh ke kanan. Diah dan Zahra mulai merasa Bang Ron hilang arah dan tak tahu harus berpijak di mana.

"Bang, bukannya ke kiri?" teriak Diah mengingatkan. Ia ingat arahan Bang Ron sebelum memanjat tebing tersebut.

Bang Ron berhenti sejenak, ia menghadap ke arah belakang. Kakinya hanya berpijak seujung sepatu gunung, mungkin hanya dua inci. Jemarinya basah berkeringat memegang rekahan tebing. Kini ia berpegangan dengan dua ujung jari, jari telunjuk dan jari tengah.

Untuk mengurangi beban, Bang Ron membuang tas carrier dari punggungnya. Bang Ron terus berjuang mempertahankan posisinya, tapi karena lekukan batu pegangan menjadi licin karena keringat, naas ia ikut terjatuh bersama carrier-nya ke dasar kawah. Semua tim berteriak ketakutan, situasi berubah panik, dan mereka terkejut bukan kepalang.

Ratings and reviews

4.7
71 reviews
abu fatih
July 26, 2020
Novel yang penuh pelajaran, bukan sekedar cerita tentang mendaki. Ilmu tentang pendakian diurai dengan jelas yang padat. - Hyphothermia -Cara menghidupkan Api -evakuasi -adab mendaki Pokoknya komplit dah cuss buruan beli.
2 people found this review helpful
Did you find this helpful?
Anggun Gilang Cempaka
September 8, 2020
Hanya dengan membaca cerita ini, seolah-olah terbawa suasana dan penggambaran selama pendakian di Gunung Rinjani. Penulisan yang apik dan penuh pesan moral.
1 person found this review helpful
Did you find this helpful?
Agha Maulana
August 1, 2024
ceritanya bagus, horornya bikin merinding, sayangnya endingnya kurang detail, kayak berakhir gitu aja, tdnya berharap ada roman diantara karakter, ternyata cuma sebatas survive di alam, tapi tetep suka sih jalan ceritanya
Did you find this helpful?

About the author

Rochy Mario Djafis terlahir dengan nama asli Maulana Rosihan Islam Djafis, ia lahir di Mataram, 2 Juni 1989. Ia menamatkan kuliah S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram pada tahun 2015. Selama kuliah, ia aktif di beberapa organisasi salah satunya adalah Mapala FKIP Unram yang telah memberikannya banyak pengalaman yang tak terlupakan sehingga lahirlah novel ini yang berjudul Pendakian Jalur Selatan Rinjani. Kini, selain aktif menulis, ia juga tercatat sebagai seorang tenaga pendidik di SMKPP Negeri Mataram.


Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.