"Sampai usiamu sekarang 26 tahun, kau belum pernah bercinta dengan pria satu pun, Bos?"
"Benar sekali, Mr. Titans Genon."
"Kau masih berharap dapat bercinta bersama pria bukan? Tidak dengan gender sama sepertimu?"
Adaline langsung mendelik. Kontras akan rasa gugup yang sedang melingkupi karena embusan napas halus Titans di wajahnya. Mereka tengah memandang dalam jarak cukup dekat.
"Tentu saja aku ingin bercinta dengan pria, bukan wanita. Aku ini masih sangat normal."
Adaline melekatkan tatapan pada Titans. Kedua tangan dilingkarkan di leher pria itu. "Kau pandai di ranjang bukan, Mr. Titans Genon?"
"Aku terbiasa memuaskan wanita."
"Berikan aku percintaan yang paling panas. Aku sudah membayarmu dengan mahal. Aku ingin melepaskan kegadisanku bersamamu, Titans."
…………………….
Di usia sudah menginjak 26 tahun, Adaline Hernandez tak mempermasalahkan dirinya yang belum pernah bercinta dengan seorang pria mana pun. Bahkan, tak menjalin kasih juga. Hanya sekadar berteman dekat bersama mereka yang menyukainya.
Dan, saat mulai mengenal Titans Genon, hasrat terbangkitkan. Bahkan, sejak pertama kali bertemu pria itu, ia sudah membayangkan mereka akan terlibat dalam percintaan-percintaan membara di tempat tidur.
Namun, Adaline tak membayangkan jika dirinya juga harus melibatkan perasaan. Ditambah muncul masalah kehamilan yang mengharuskannya menikah dengan Titans. Dan, sebuah rahasia pria itu juga terbongkar.