Setengah Jalan

· Bentang B first
4.6
106 reviews
eBook
164
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn more

About this eBook

Gue mendukung kebebasan berekspresi di YouTube, termasuk bagi orang yang kontroversial kayak Young Lex. Orang sering bilang ke gue, "Tapi Nest, Young Lex itu nggak mendidik!" Kalau digituin, gue cuma jawab, "Sejak kapan mendidik jadi tanggung jawab Young Lex?" Contohnya anak gue, Sky, kelas 1 SD. Misalnya, dia suatu saat gue marahin, "Sky, kamu tuh kenapa bandel banget, sih!?" Lalu dia malah jawab, "Ya, gue sih cuma bisa bilang, O AZA YA KAN ...." Salah siapa? Salah lagunya Young Lex? Ya, salah gue lah sebagai bapaknya!

Dari Bab "Fenomena YouTube"

Gue pernah baca iklan yang tulisannya begini: "PERNAH DIPUTUSIN PACAR KARENA KURANG PUTIH? PAKAI KRIM KITA SIS!" Buset. Diputusin pacar karena kurang putih. Itu pacar lo suruh pacaran sama bengkoang aja. Dangkal bener jadi orang. Tapi, ya, itu secara umum kalau gue lihat di akun Instagram artis-artis ber-followers ratusan ribu atau bahkan jutaan, salah satu yang paling sering muncul selain iklan pemutih dan pelangsing adalah iklan penyubur. Ini jadi agak membingungkan karena faktanya, pengguna Instagram itu mayoritas anak muda berumur 18 sampai 24 tahun. Tapi, kenapa spam yang paling banyak obat penyubur? Apa iya anak muda umur 18 sampai 24 udah pada ngebet banget punya anak?

Dari Bab "Mendekatkan yang Jauh,Menjauhkan yang Dekat"

Come on, guys. Yuk, ah. Perlu nunggu Presiden Jokowi memberlakukan "Hari Anti-Bau Ketek Nasional" baru mau bertindak? Mari, wujudkan lingkungan yang lebih menyenangkan. Kenapa gue bilang "lingkungan"? Karena, sering kali orang yang bau badan itu nggak nyadar, meski sekelilingnya udah pada sesak napas. Padahal, kalau mau ditelaah secara lebih ilmiah, jarak dari TKP (Tempat Kejadian Perkara), yaitu ketek pelaku, ke lubang hidungnya sendiri, kan jelas lebih deket dibandingkan dengan jarak dari TKP ke hidung korban, yakni kita-kita ini. Aneh, nggak, sih? Sungguh sebuah misteri Ilahi.

Dari Bab "Misteri Bau Badan"


[Mizan, Bentang, Bfirst, Comedy, Live, Ernest, Indonesia]

Ratings and reviews

4.6
106 reviews
rouf abd (matapeda)
29 May 2019
Pengalaman yg dishare di buku ini sangat membumi, seperti dialami kita semua dengan bahasa yg enak diikutin. Jadi bacanya pun penuh fun dan ga berasa sudah lembar terakhir.
Did you find this helpful?
Gek Ani
30 April 2018
Inspiring me like always ko ernest n mamak meira Tp foto2nya ga muncul tuh. Maybe you can fix it
Did you find this helpful?
irwan fauzi
11 March 2018
Buku yg jujur, ringan but brain washing. Haha
1 person found this review helpful
Did you find this helpful?

About the author

Setelah menyelesaikan kuliah pada tahun 2005, Ernest kemudian bekerja di perusahaan rekaman sampai tahun 2011. Sebelumnya sejak tahun 2001, ia adalah seorang penyiar radio. Awal mulanya ia menjadi seorang komika adalah ketika mengikuti prgram Stand Up Comedy Indonesia di Kompas TV. Ernest berhasil menyabet juara 3 dalam acara tersebut dan kemudian memutuskan untuk menjadi seorang komika secara full time. 

Ernest Prakasa juga tergabung dalam komunitas StandUpIndo. Ketika itu ia bersama Ryan (sesama peserta SUCI 1) untuk open mic di Comedy Cafe yang berada di daerah kemang. Singkat cerita, Ryan kemudian mengajak Pandji beserta Raditya Dika. Sementara Ernest mengajak Isman yang merupakan seorang penulis komedi. Al hasil Comedy Cafe yang hanya berkapasitas 50 orang itu disebur ratusan pengunjung. Video dalam event tersebut kemudian di uploud di youtube. Ternyata video itu mendapat respon yang sangat bagus sehingga pada event-event selanjutnya penontonya bisa sampai 1000 orang. Dan tanggal 13 Juli 2013 ditetapkan lahirnya StandUpIndo yakni komunitas stand up comedy di Indonesia dengan 5 co-founder (Ernest, Radit, Ryan, Panji dan Isman).

Kepopuleran Ernest semakin melambung ketika membintangi film bergenre action comedy yakni Comic 8. Selain itu ia juga menggelar Stand Up Comedy Tour di berbagai kota dengan tajuk “Illucinati”.Di tahun 2014 Ernest Prakasa menorehkan rekor sebagai komedi tunggal pertama di Indonesia yang menggelar 3x pertunjukan dalam satu hari.

Bagi Ernest, Stand Up Comedy bukanlah sekedar profesi namun lebih dari itu adalah menjadi media untuk menyampaikan pesan. Berbagai keresahan bisa ia lontarkan di atas panggung. Alasan itulah yang membuatnya tetap bertahan menjadi seorang komika sampai saat ini.

Rate this eBook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Centre instructions to transfer the files to supported eReaders.