Mitigasi Learning Loss Sebagai Dampak Pandemi Covid-19

Pandemi yang berkelanjutan ini, berdampak pada semua sektor kehidupan manusia di seluruh penjuru dunia, tak terkecuali sektor pendidikan. Menurut Reimers, pandemi mengejutkan sistem pendidikan di sebagian besar negara di seluruh dunia dan membatasi kesempatan pendidikan bagi banyak siswa-siswanya di semua tingkatan. Data yang dipublikasikan oleh UNESCO dan United Nations menyebutkan bahwa terdapat 1,7 miliar siswa, 99% berasal dari negara berpenghasilan rendah dan menengah (termasuk Indonesia), mengalami gangguan pendidikan akibat pandemi.

Oleh sebab itu, perlu dilakukan mitigasi learning loss sebagai upaya untuk mengurangi risiko dan dampak hilangnya capaian hasil belajar siswa karena terganggunya proses pembelajaran yang diakibatkan oleh pandemi. 

Ebook ini akan menjelaskan beberapa strategi bagi para pendidik untuk membantu menanggulangi learning loss: (1) Ajarkanlah materi-materi inti dengan metode spiral, (2) Tekankanlah isi pembelajaran yang merupakan prasyarat pembelajaran masa depan, (3) Ciptakanlah pembelajaran kilat untuk materi khusus, (4) Gunakanlah perencanaan yang fleksibel, (5) Fokuslah pada personal (pribadi individu siswa), dan (6) Laksanakanlah proses pembelajaran yang sesuai dengan karakterisik pembelajaran abad 21.

Terakhir, proses pembelajaran berbasis riset perlu dilakukan guna menyatukan penguasaan teori dan juga praktis, sehingga siswa mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang diselidiki melalui kegiatan ilmiah. Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran berbasis riset memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan, mengeksplorasi, dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan membangun koneksi intelektual dan praktis antara riset dan kegiatan pembelajaran mereka. Pembelajaran berbasis riset ini diharapkan mampu mengurangi dampak learning loss yang dialami oleh siswa selama pandemi.