Sri, Tok!

"Sri, Mas." 

"Sri sopo?" 

"Sri, tok."

"Namamu saja aneh banget, loh. Sri tok?" Dahinya berkerut, dengan tatapan aneh melihatku. 

"Nggeh, Mas. Dari sononya nama saya seperti itu, Mas." 

"Yo wes, tunggu sebentar." Kemudian ia berlalu. 

'Alhamdulillah, akhirnya dia pergi.'

Aku menarik napas lega bukan kepalang. Sebelah tanganku mengelus dada dengan mata terpejam, saking leganya.

Sri, gadis lugu dan polosnya kebangetan. Nekat menjambret dompet seorang pria karena butuh biaya untuk perjalanan menemui sahabat ibunya. Ibunya meninggal dunia dan memberikan surat wasiat. Di sana ibunya meminta supaya Sri mencari sahabat karibnya dan memberikan surat itu. Takdir tak bisa dielak, ketika ternyata Bagus Cahyo Purnomo, anak dari sahabat Ibunya adalah pria yang ia curi dompetnya. Bahkan mereka dinikahkan karena utang budi ibunya Bagus pada ibunya Sri. Bagaimana perjalanan rumah tangga mereka, terlebih ketika Bagus mengetahui bahwa Sri adalah orang yang menjambret dompetnya?