Marco Kartodikromo (Cepu, Blora, 1890 – Boven Digoel, 18 Maret 1935) atau umum dikenal Mas Marco adalah penulis dan jurnalis Indonesia. Lahir dari keluarga golongan priayi di Blora, Hindia Belanda, pekerjaan pertama Kartodikromo adalah di perkeretaapian nasional. Muak dengan rasisme yang ditampilkan di sana, pada tahun 1911 ia pindah ke Bandung dan menemukan pekerjaan sebagai wartawan di Medan Prijaji. Tahun berikutnya ia pindah ke Surakarta dan bekerja dengan dua media publikasi, Saro Tomo dan Doenia Bergerak; ia segera mulai menulis dalam bagian penting melawan pemerintah kolonial Belanda, yang menyebabkan penangkapan terhadap dirinya. Setelah periode sebagai koresponden di Belanda, Kartodikromo terus melanjutkan kegiatan jurnalisme dan kritik terhadap pemerintahan; ia juga menulis beberapa potongan-potongan novel fiksi.