Sekalipun kita paham tentang kuatnya keyakinan agama dari pengaruh perubahan itu, tetapi perihal budaya Kejawen telah mengalami pergeseran akibat dari politik agamaisasi. Akan tetapi, pergeseran itu terjadi hanya pada bentuk kulit luarnya dan tidak menyentuh pada inti visi budayanya. Oleh karena itu, masih ada sebagian besar orang Jawa yang tetap menjalankan budaya dan menghayati ngelmu Kejawen hingga hari ini. Maka, sebagai pertanggungjawaban jarak waktu penerbitan ini, penulis telah berupaya keras menyerasikan fakta dan telaah kajian ini dengan situasi yang sedang berlangsung dalam masyarakat Jawa belakangan ini. Alih bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dikerjakan sendiri oleh penulis selama lebih dari satu tahun.
Penerbitan buku ini bertujuan untuk memperluas khazanah perbincangan tentang budaya dan ngelmu Kejawen. Tema ini memang secara luas telah menjadi isu kajian dan telaah, baik di kalangan awam maupun akademisi sehingga harapannya buku ini menjadi tambahan pemahaman atas telaah yang sudah ada. Namun demikian, mungkin juga buku ini berisi interpretasi tandingan, bahkan perlawanan terhadap telaah yang sudah ada.
Selain sebagai bahan bacaan bagi kalangan akademisi dan mahasiswa Ilmu Sosial dan Budaya, buku ini juga terbuka sebagai bahan bacaan bagi kalangan umum yang berminat memahami budaya Jawa. Kajian buku ini mengedepankan visi budaya Kejawen dengan menerapkan pendekatan interpretatif-simbolik dan fungsionalisme-struktural. Pendekatan ini digunakan untuk melihat daya tahan eksistensi budaya dan ngelmu Kejawen terhadap gencarnya penetrasi teknologi modern dalam arus globalisasi.
Suhardi adalah Guru Besar Antrpologi (pensiun) pada Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Penulis belajar Antropologi pada Jurusan Antropologi Budaya, di universitas yang sama, selesai pada tahun 1974, dan menjadi staf pengajar di jurusan tersebut pada tahun 1975.
Pada tahun 1975, penulis mengikuti Program Paska Sarjana non gelar dibidang Sosiologi Pedesaan pada Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada. Kemudian pada tahun 1978, ia mengikuti Program Latihan Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial di Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Indonesia di Jakarta. Pada tahun 1987 – 1993 penulis melanjutkan studi program Master dan Ph.D di Univercity of Kent at Canterbury di Inggris.
Karyanya berupa sebuah buku kecil berjudul Alam-Religi dan Solidaritas Sosial di Papua dan Jawa, diterbitkan oleh Program Beastudi Kajian Antarbudaya, Pusat Studi Asia-Pasifik, Universitas Gadjah Mada. Karya lainnya berupa beberapa esei dalam beberapa buku, antara lain (1) “Sejarah, Mitologi, Kepercayaan dan Agama”, dalam buku Menjaga Alam Membela Masyarakat (editor PM Laksono), Lafadt Kompalindo, PSAP UGM (200). (2) “Kemanusiaan dan Kekerasan, Perspektif Budaya”, dalam buku Manusia dan Dinamika Budaya, Dari Kekerasan sampai Baratayuda, (editor Sumiyati) Bigraf Publishinh (2001). Beberapa esei lain dimuat dalam beberapa majalah ilmiah.