Vicotoria: Sebuah Kisah Cinta
Par šo e-grāmatu
–ARTHUR KOESTLER
‘Pengarang Norwegia paling terkenal setelah Ibsen’
–THE TIMES LITERARY SUPPLEMENT
Kisah indah dan menyentuh tentang cinta masa muda ini dipuji oleh koran New York Times sebagai ‘suatu capaian luar biasa dari lirisisme yang gilang gemilang.’ Mereka yang dimabuk cinta adalah Johannes, putera pengelola pabrik jagung, dan Victoria, puteri dari bangsawan penguasa Kastil. Momen-momen kenikmatan puncak cinta mereka yang singkat sama fananya dengan mimpi-mimpi mereka. Terpisah selamanya oleh status sosial mereka dalam masyarakat, mereka menjalani kehidupan yang berbeda, dipaksa oleh keadaan untuk melestarikan kekejaman sempitnya status sosial secara turun temurun. Hanya di bagian terakhir, kita bisa menyaksikan ketidakmampuan Victoria untuk hidup tanpa Johannes.
Prosa yang tampaknya sederhana dan menyentuh ini telah mengungkapkan kehebatan Hamsun sebagai seorang pengarang yang mampu mengejar dan menemukan keindahan dalam kenestapaan. Visi tentang cintanya bertebaran di antara rekahan mawar, dan darah, rekahan mawar dan darah.
Knut Hamsun, peraih penghargaan Nobel sastra tahun 1920, dikenal sebagai salah seorang pengarang besar yang mencurahkan gagasan tentang kesadaran modern. Victoria adalah salah satu karya terbaiknya yang diilhami oleh kebijaksanaan sederhana yang membuatnya terasa segar. Novel-novelnya yang lain adalah Mysteries, The Wanderer, Growth of the soil, The Women at the Pump, Wayfarer, dan Dreamers. Karyanya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah Lapar dan PAN.
