Vitamin D dan Autoimunitas

· · · · · · ·
· Universitas Brawijaya Press
4.7
3 reviews
eBook
168
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn more

About this eBook

Vitamin D merupakan vitamin larut lemak yang diklasifikasikan sebagai secosteroid. Vitamin ini dapat diperoleh dari makanan, suplemen, dan sintesis endogen di kulit dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D dikenal memiliki efek dalam metabolisme kalsium dan fosfat yang berperan dalam mineralisasi tulang dan kini vitamin D banyak dipromosikan mampu menurunkan kanker, penyakit autoimun, penyakit kardiovaskuler, dan infeksi. Pandangan ini timbul karena ternyata vitamin D tidak hanya memiliki efek skeletal, namun juga efek nonskeletal. Bukti epidemiologis menunjukkan hubungan yang nyata antara kekurangan vitamin D dan peningkatan kejadian penyakit autoimun, dan klarifikasi peran fisiologis agonis VDR dalam regulasi respons autoimun akan mendukung penggunaannya di klinik. Efek antiproliferasi, prodiferensiasi, imunomodulator, dan antiinflamasi dari agonis VDR sintetis dapat dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit rematik autoimun, seperti AR dan LES, dan beberapa penyakit autoimun lainnya seperti MS, DM tipe I, atau IBD. Kadar vitamin D3 serum yang rendah mungkin dapat menerangkan keterkaitannya di antara faktor-faktor lain dalam patogenesis penyakit autoimun, yaitu latar belakang genetik (polimorfisme reseptor vitamin D), faktor gizi, dan latitude/letak lintang geografi, dengan mempertimbangkan peran imunosupresif vitamin D. Karena kemampuannya yang unik dalam mengikat VDR dan berfungsi sebagai faktor transkripsi, vitamin D dapat mengatur ekspresi gen dan selanjutnya mengerahkan efek imunomodulatornya pada sel imun. Vitamin D telah terbukti menghambat produksi sitokin Th17, meningkatkan aktivitas Treg, merangsang fungsi sel NKT, menekan fungsi sel Th1, dan meningkatkan produksi sitokin yang promosikan Th2, dan dengan demikian menjadikan polarisasi sel T ke Th2. Selanjutnya, terdapat bukti-bukti yang menunjukkan peran polimorfisme VDR dan rendahnya kadar vitamin D pada risiko penyakit autoimun seperti MS, DM Tipe 1, dan LES.

Ratings and reviews

4.7
3 reviews

About the author

Prof. Dr. dr. Kusworini Handono, MKes, SpPK adalah Guru Besar Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Saat ini menjabat sebagai Ketua Program Studi Doktor dan Ketua Kelompok Kajian Lupus FKUB. Selain mengajar, aktif dalam berbagai kegiatan penelitian khususnya yang berkaitan dengan lupus dan vitamin D. Beberapa buku telah dihasilkan bersama koleganya dan salah satunya adalah buku teks Imunologi Dasar edisi Bahasa Indonesia (Elsevier, 2016).

Prof. Dr. dr. Handono Kalim, SpPD-KR adalah Guru Besar Divisi Reumatologi-Imunologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Aktif terlibat dalam berbagai penelitian khususnya di bidang Reumatik. Pernah menjadi anggota Dewan Riset Nasional, Ketua Perhimpunan Reumatologi Indonesia dan Executive Committee APLAR. Beberapa buku telah dihasilkannya,  termasuk buku teks Imunologi Dasar edisi Bahasa Indonesia (Elsevier, 2016) dan Reumatologi Klinik (UB Press).

Dr. dr. Nurdiana, MKes adalah staf pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Aktif dalam berbagai penelitian. Penelitian yang menjadi tanggung jawabnya adalah terkait pengembangan herbal untuk pengobatan Lupus.

Dr. dr. Hani Susianti, SpPK(K) adalah staf pengajar Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Saat ini menjabat sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik FKUB. Penelitian yang ditekuninya ini adalah pengembangan biomarker untuk Lupus. Karya buku yang telah dihasilkannya adalah Biomarker untuk Nefritis Lupus (UB Press).

Dr. dr. Cesarius Singgih Wahono, SpPD-KR adalah staf pengajar Divisi Reumatologi-Imunologi Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Aktif dalam Perhimpunan Reumatologi Indonesia, dan APLAR Special Interest Group on Spondyloarthropathy dan anggota Asia Pacific Lupus Collaboration.

dr. Dian Hasanah, MKes, SpPD adalah staf pengajar Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dan anggota Kelompok Kajian Lupus. Aktif dalam penelitian. Penelitian yang diselesaikannya adalah Pengobatan Vitamin D pada Lupus.

Ns. Elvira Sari Dewi, S.Kep, M. Biomed adalah staf pengajar di Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Kegiatannya saat ini sebagai Ketua Yayasan Kupu Parahita Indonesia dan Sekretaris Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat FKUB. Minat penelitiannya adalah Lupus dan Psikoneurologi Keperawatan.

dr. Perdana Aditya Rahman, SpPD adalah staf muda di Divisi Reumatologi-Imunologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Aktif dalam kegiatan penelitian khususnya tentang Reumatik dan Lupus. 

Rate this eBook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Centre instructions to transfer the files to supported eReaders.