Silat ataupun hidup membutuhkan keikhlasan orang yang langsung terlibat dalam persoalan. Jika kita mau menunduk hormat untuk merenungi latihan demi latihan, berapa lapiskah persoalan pemahaman tubuh mesti ditempuh?
Silat, sebagaimana semesta manusia, tak akan usai dirampungkan hingga manusia kukut dan berpulang kepada Sang Khalik. Ilmu silat tidak pernah mengenal istilah aji pamungkas, ilmu andalan, atau ilmu puncak. Dunia berputar, peristiwa berulang. Yang terpenting bukan soal peristiwanya, melainkan sejauh mana kesadaran manusia untuk mengerti hal itu dan memahaminya secara dewasa. Dari manakah manusia bisa memperoleh pemahaman dan menjadi dewasa? Dari kepercayaan pada latihan.
[Mizan, Bentang Pustaka, Ebook, Buku Digital, Pendek, Ringan, Inspirasi, Indonesia]