Kening Haris berkerut mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Lusi. Wanita yang baru dinikahinya dua puluh bulan lalu.
"Tau gak, Mas?" tanya perempuan berusia dua puluh enam tahun itu dengan nada yang manja.
"Eum apa, ya? Gak tau tuh," sahut pria yang usianya lebih tua empat belas tahun dari istrinya itu menggeleng.
Wanita yang tengah hamil besar itu meringis centil. "Mau tahu jawabannya gak?"
"Iya dong," jawab Haris seraya menyuapkan nasi dan lauk ke dalam mulutnya. Pria itu tengah menikmati nikmatnya makan malam bersama sang istri baru.
Lagi Lusi meringis centil. "Jam dua belas itu kesiangan, kalo kamu kesayangan," tuturnya seraya mencubit pipi pria yang duduk di sampingnya.
Haris terkekeh. Istri barunya memang selalu membuatnya senang. Berbeda dengan istri lamanya yang selalu sakit-sakitan. Baginya Miranti memang selalu merepotkan.
"Ahhh kenapa aku mesti keingat dia terus?" gumam pria yang masih terlihat gagah tersebut.
"Kenapa, Mas?" tanya Lusi saat melihat suaminya bergumam sendiri.