Korea pernah dijajah oleh Jepang dari tahun 1910 sampai tahun 1945. DongJu Yun lahir di Utara Mancuria Cina pada tahun 1917. Dia lahir dan dibesarkan dalam keluarga Kristen dan sangat suka pada literature, lalu mulai menulis puisi sejak usia 15 tahun. Ia berkuliah di Yonhui Technical School, dan belajar Sastra Inggris di universitas Doshisha Jepang. Sewaktu ia berkuliah di Jepang, ia ditangkap sebagai penjahat pemikiran lalu menjalani hukuman di penjara Fukuoka dan meninggal di sana. Pada saat itu usianya baru 28 tahun. Kumpulan puisinya ‘Langit, Angin, Bintang, dan Puisi, diterbitkan pertama kali pada tahun 1948 oleh temannya. Buku puisi DongJu Yun yang bernyanyi kemurnian, perlawanan dan damai di bawah penindasan imperialisme masih disayangi oleh banyak orang Korea. Sampai saat ini ‘Langit, Angin, Bintang, dan Puisi’, telah diterjemahkan dan diterbitkan dalam berbagai bahasa asing seperti bahasa Inggris, Perancis, Spanyol, Mandarin, dan Rusia
Penghargaan yang Telah Diterima
DongJu Yun adalah salah seorang penyair yang paling disayangi oleh masyarakat Korea. Pada tahun 2016, masyarakat Korea bertemu dengan DongJu Yun dalam buku puisi dan film. Buku peninggalan DongJu Yun, yaitu ‘Langit, Angin, Bintang, dan Puisi’ dicetak dan diterbitkan, lalu dalam waktu dua bulan sudah terjual 150 ribu buku dan menjadi buku the best seller. ‘DongJu’ film hitam putih yang menceritakan kehidupan dan sastra DongJu Yun telah ditonton oleh satu juta penonton lebih. Begitu pula terus ditampilkan lewat drama musikal dan musik yang memperingati DongJu Yun. Sudah didirikan tugu puisi yang memperingati karya literatur DongJu Yun di Yonsei University di Korea dan Doshisha University di Jepang. Selain merupakan salah seorang penyair Korea terdepan, DongJu Yun dengan karya-karyanya telah dikenal dan menjadi bagian dari Sastra Dunia.