MEDITASI AL-GHAZALI: Komentar Atas Al-Munqidz Min Ad-Dhalal

· Lakpesdam Jawa Barat
5.0
14 reviews
Ebook
199
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Kitab al-Munqidz Min al-Dlalal adalah kitab yang menarik namun abai dibicarakan secara serius. Walaupun jurusan Aqidah dan Filsafat sudah lama dibuka di IAIN dan UIN, anehnya kitab ini belum juga dibahas secara khusus dan mendalam.

Tentu situasi ini sangat disayangkan karena pada kitab ini al-Ghazali mengisahkan perjalanan intelektualnya: dari inderawi menuju akal, dari akal menuju dzawq. Indera memiliki batas, sebagaimana akal juga memiliki batas, lalu dzawq menyediakan penemuan intelektual baru yang lebih luas dari indera dan akal. Sepintas, uraian mengenai batas yang dimiliki indera dan akal seperti dikemukakan Imanuel Kant mengenai batas-batas dari rasio. Sepintas juga pembicaraan ini seperti perjalanan keraguan dari Rene Descartes yang menolak indera penipu seraya hanya mengakui apa yang dihasilkan akal yang niscaya benar.

Tapi ketahuilah, Al-Ghazali lebih dahulu dari kedua tokoh filsuf Barat itu. Al-Ghazali (1058 –1111 ), sementara Rene Descartes (1596 – 1650) dan Imanuel Kant (1724 –1804). Maka wajar jika ada yang berpendapat bahwa Descartes meniru al-Ghazali, paling tidak terinspirasi.

Bagi saya Kitab al-Munqidz Min Al-Dlalal sangat penting untuk dilewatkan. Untuk itulah, buku ini mencoba menyajikan ulang terjemahan al-Munqidz Min Al-Dlalal sekaligus komentarnya. Metode penulisan yang hanya memberi komentar secara sengaja dilakukan dengan dua alasan. Pertama, pelestarian tradisi ulama yang memilih memberikan sarah atas ulama sebelumnya daripada menyusun pemikiran baru. Tradisi ini semakin lama semakin tergerus dan dilupakan para cendekiawan Muslim modern, buku ini memulainya lagi. Kedua, Kitab al-Munqidz Min Al-Dlalal adalah mutiara, sementara komentar saya hanyalah debu tak berharga. Menyajikan karya aslinya, al-Munqidz Min Al-Dlalal, memberi kesempatan bagi pembaca untuk menikmati pukau kilau mutiaranya. 


Ratings and reviews

5.0
14 reviews
BANG Yadie18
February 28, 2023
Matur suwun dumateng kitabipun mugi2 manfaat
Did you find this helpful?
M fikri Nasrullah
April 6, 2023
siip
Did you find this helpful?

About the author

Bambang Q-Anees atau Bambang Qomaruzzaman Anees adalah penulis kelahiran Tirtayasa, Serang, Banten pada 8 Desember 1973, seorang penulis dengan latar belakang unik S1 dan S2 Aqidah Filsafat di IAIN Sunan Gunung Djati Bandung, namun mendapatkan Guru Besar pada bidang Ilmu Kebijakan Pendidikan. Ini terjadi karena menyelesaikan S3 di Administrasi Pendidikan UPI Bandung, sedangkan S3 di Filsafat Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung tidak diselesaikannya. Kini ia menjadi Dosen di Pasca Sarjana UIN Bandung.

Selain mengajar di Jurusan Aqidah Filsafat IAIN Sunan Gunung Djati, Bandung (1997-sekarang), juga menulis artikel/ refleksi agama dan budaya Sunda di harian Umum PIKIRAN RAKYAT (sejak 1995), KOMPAS, Media Indonesia, dan lainnya. Penulis adalah juga penyair. Pada tahun 1997 puisi-puisi termuat dalam antologi bersama 7 Penyair Banten Bebegig, LiST, Serang; Akhir tahun 1997 menjadi peserta Temu Penyair Nasional, di Tasikmalaya. 10-13 April 2002 menjadi salah seorang penyair Indonesia yang membacakan puisi-puisinya pada Puisi Internasional Indonesia 2002 di Bandung. Puisi-puisi juga dimuat di Lembar Budaya dan Sastra KOMPAS Minggu BENTARA dan kemudian dimuat dalam antologi antologi puisi Kompas Anno 2003. Acara ini merupakan temu penyair dari pelbagai dunia, seperti Mustafa Stitou (Belanda), Martin Jankowsky (Jerman), Gerrit Komrij (Belanda), Garry van der Linden (Belanda), Raoul Scrhroft (Australia) Breyten Breytenbach (Afrika Selatan), sementara penyair Indonesianya adalah Mustofa Bisri, Abdul Hadi WM, Zawawi Imron, Sapardi Djoko Damono, Rendra, Sitor Situmorang, dan beberapa penyair muda Indonesia (Bambang Q- Anees adalah salah satunya). 

Semenjak tahun 2003 mulai menggeluti dunia remaja, dan menuliskan beberapa buku remaja: Pede Aja Lagi (Simbiosa, Bandung, 2003), Cinta Nggak Gitu Kok (Simbiosa, Bandung, 2004), Al-Quranku Keren (10 jilid, Simbiosa, Bandung, 2003-2010) ) Kamu Nggak Bego Kok! (DARMizan, Bandung, 2004), Kamu Juga Bisa…(Simbiosa, Bandung, Februari, 2005), Awas Ada yang Ngincer Bodymu (DARMizan, Bandung, Maret, 2005), dan Excuse Me Your Life is Waiting ((DARMizan, Bandung, April, 2005). Selain buku-buku remaja, buku lain yang sudah diterbitkan adalah Filsafat untuk Umum (Murai Kencana, Jakarta, 2003).  Sekitar 50 buku telah dituliskan dan diterbitkan oleh penerbit terkemuka di negeri ini.

Kini ia menjadi founder Madrasah Rumi (kelompok kajian reflektif puisi-puisi Jalaluddin Rumi), Ketua Penelitian dan Pengembangan MATAN (Masyarakat Tarekat An-Nahdliyah) Indonesia, memimpin tawasul Tarekat Asy-Syahadatain Bandung, dan Ketua LAKPESDAM JAwa Barat (2022-2026). 

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.