Memutuskan hidup berumah tangga tidaklah mudah bagiku. Pernah gagal di pernikahan pertama membuatku sangat hati-hati menetapkan pilihan.
Aku pun tahu, tidak mudah juga bagi lelaki yang bisa menerima segala kondisiku. Zaman sekarang tidak sedikit lelaki yang cuma bisa mengubah status perempuan dari single menjadi kawin. Selepas itu tidak sedikit juga yang bisa menjaga amanah yang dia sematkan dalam ijab qabul.
Aku paham betul, jika ujian dalam pernikahan itu akan selalu ada. Sesakit apapun ujian yang datang dari pihak luar, tapi lebih sakit rasanya jika yang membuat perkara adalah pihak dalam.
Bagaimana jika orang ketiga di dalam rumah tanggaku adalah mertua dan adik iparku sendiri? Apakah aku mampu menghadapi sikap ibu mertua dan adik-adik suamiku?
Aku tahu bakti suami terhadap Ibu dan keluarga adalah kewajiban, tetapi bagaimana jika pertengkaran yang muncul di antara kami disebabkan oleh mereka.