Tante Mira & Seorang Gigolo: Kumpulan Cerita Romantis Dewasa Vol 116

· Lovely Story Publisher
5.0
3 reviews
Ebook
117
Pages
Eligible
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Dapatkan free ebook sinopsis dan pratinjau judul kami lainnya di:

-> -> bit.ly/andini-citras <- <-

*

Keunggulan Ebook ini:

- Halaman Asli, tersedia header dengan judul bab

- Baca dengan keras, Menjadi audio book dengan dibacakan mesin berbahasa Indonesia

- Teks Mengalir, menyesuaikan ukuran layar

- Ukuran font dan jarak antar baris kalimat bisa diperbesar atau perkecil sesuai selera

- Bisa ganti jenis font

- Warna kertas/background bisa diubah menjadi Putih, Krem, dan Hitam

----------

Contents

Tante Mira & Seorang Gigolo- 1—1

Tante Mira & Seorang Gigolo - 2—25

Pengalamanku dengan Mbak Erni, Janda anak satu—47

Teman Sepupuku Mbak Rika—61

Tante Yana Tetangga Baruku yang Sexy—81

Tante Mira & Seorang Gigolo

Pada pertengahan tahun yang lalu ketika aku sedang berkunjung di sebuah mall didaerah Jakarta Pusat. Waktu itu aku sedang berdiri didepan sebuah restoran cepat saji sambil memperhatikan orang yang berlalu lalang didepanku, dan ternyata tanpa aku sadari ada seorang wanita yang sedang memperhatikan aku dan dia menyuruh pelayan restoran itu untuk memanggil aku.

“Maaf pak, anda dipanggil oleh ibu yang didalam” kata pelayan itu kepadaku.

Aku kaget dan bingung

“Hah? ibu yang mana ya?” tanyaku pada dia

“Itu ibu yang didalam yang pakai baju warna hijau. Nah.. yang sedang melambaikan tangannya itu” jawab pelayan itu lagi.

Dan aku melihat seorang wanita setegah baya sedang melambaikan tangannya padaku

“Aku?” tanyaku pada wanita itu sambil aku menunjuk diriku sendiri dan berkata pelan.

Kulihat wanita itu menganggukkan kepalanya sambil tersenyum dan aku menghampiri dia sambil tak lupa mengucapkan terima kasih pada pelanyan itu.

Setelah agak dekat kulihat seorang wanita chinese yang berperawakan agak gemuk dan wajah yang sama sekali belum aku kenal. Setelah mendekat akupun memperkenalkan diriku sambil menyalami wanita itu.

“Hallo, saya Ferry, anda siapa?” tanyaku pada wanita itu

“Saya Mira, panggil saja tante Mira.

Saya perhatikan dari tadi anda berdiri terus disana? sedang menunggu teman atau sedang menghitung orang yang lewat? Ayo silahkan duduk, ga ditarik bayaran kok” jawab tante Mira sambil bercanda.

Akupun duduk dihadapannya agar kita bisa bercakap-cakap lebih enak

“Ahh.. tante bisa aja, ga kok lagi iseng aja, sambil ngeliatin orang yang lewat. Tante sendiri sedang apa disini? kok sendirian?” tanyaku

“Iya nih, saya sedang cari accessoris mobil buat kejutan anak saya, tapi saya bingung sendiri mau cari apa dan dimana” jawabnya

“Memang tante mau cari barang apa? mungkin saya bisa bantu cari kalo tante nggak keberatan” jawabku lagi.

Lalu dia memberitahu barang-barang yang dia cari, dan kemudian aku menawarkan diri untuk membantunya

“Oke saya tinggal dulu ya, tante disini aja” kataku padanya, dan akupun segera pergi mencari barang yang dicarinya.

Setelah setengah jam muter-muter mencari toko yang lengkap dan harga yang bagus, saya kembali lagi ke restoran tersebut dan langsung duduk di depan tante Mira

“Nah.. dapet nich tan” kataku pada tante Mira

“Tan.. tan.. emang ketan, apa setan” kata tante Mira sambil tersenyum

“Eh.. sorry maksudku tante” jawabku sambil cengengesan.

Lalu tante Mira menawarkan aku untuk memesan minuman dan makanan sambil memberi uang

“Wuih, kebanyakan tante, emang saya gentong” kataku

“Udah bawa dulu, sapa tau kamu mau traktir pelayan yang dikasir” jawab tante Mira sambil tertawa.

Akupun tertawa sambil berdiri dan langsung berjalan memesan makanan dan minuman.

Setelah mengembalikan kembalian dan cuci tangan, aku makan sambil menjelaskan hasil surveyku tadi, dan tante Mira sangat antusias sekali mendengarkannya. Setelah makan kamipun mulai berbelanja, dan aku membatu dia membawa barang-barang yang dibelinya yang ternyata bertambah menjadi bermacam-macam barang. Setelah berbelanja aku membantu tante Mira membawa barang-barang belanjaanya kemobilnya yang kemudian disambut oleh sopir

“Wah, terima kasih nih udah dibantuin. Ini buat kamu” kata tante Mira sambil menyelipkan sejumlah uang kesaku bajuku tanpa sepengetahuan sopirnya

“Ah.. ga usah tante, saya cuma mau bantuin tante aja kok” jawabku

“Ahh.. kamu ini, ini juga tanda terima kasih saya atas bantuan kamu. O ya fer, nomor telpon kamu berapa? boleh tante tau?” tanya tante Mira.

Lalu aku memberikan nomor telponku padanya yang disimpan dalam memori HPnya. Lalu diapun memberikan kartu namanya dan berpesan untuk sering-sering menelpon dia, lalu dia masuk kemobilnya dan sambil mengucapkan terima kasih sekali lagi serta melambaikan tangan diapun pergi, kemudian akupun pulang karena hari sudah menjelang sore dan akupun harus siap-siap untuk pergi kuliah. Tak lama sesampainya ditempat kostku, aku mendapat telpon dari tante Mira yang menanyakan apakah aku sudah sampai atau belum, dan dia juga mengajak untuk ketemu lagi besok siang pada saat jam makan siang dikantornya didaerah kuningan dan akupun menyanggupinya.

Keesokkannya aku bersiap-siap untuk bertemu dengan tante Mira, dan aku memakai baju serapi mungkin agar kelihatan seperti orang kerja, sebab aku merasa tidak enak jika nanti anak buah tante Mira melihat aku tidak kelihatan rapi. Tak lama kemudian aku menuju kantor tante Mira untuk bertemu sesuai dengan perjanjian kami. Aku tiba dikantor tante Mira 15 menit lebih awal, dan aku menunggu di lobby kantornya. Tak berapa lama tante Mira keluar dengan menggunakan pakaian kerja rapi sekali berbeda dengan kemaren waktu kita pertama kali bertemu. Setelah berbincang-bincang sebentar kami menuju parkir mobil tante Mira, dan karena tidak menggunakan sopir maka aku yang membawa mobil tersebut

“Kita mau makan siang dimana nih tante?” tanyaku pada tante Mira

“Dimana ya? Dihotel “XX” aja deh. katanya disana makanannya enak-enak” jawab tante Mira

“Oke” jawabku dan akupun langsung membawa mobil kesana.

Dan sepanjang jalan kami bercakap-cakap, dan dari situ aku baru tahu kalo dia sudah ditinggal oleh suaminya yang meninggal beberapa tahun yang lalu dan sekarang dia mengelola sendiri kantor peninggalan suaminya sedangkan anak satu-satunya yang perempuan masih sekolah.

Sesampainya disana dan setelah memarkirkan mobil, kami langsung menuju restoran hotel tersebut dan langsung memesan makanan

“Kamu mau makan apa Fer?” tanya tante Mira

“Makan apa aja dech terserah tante yang pesan” jawabku, karena aku memang kurang mengerti menu yang enak di restoran itu

“Oke kalo gitu biar tante aja yang pesan ya” kata tante Mira lagi.

Setelah memesan makanan dan pelayan pergi kami bercakap-cakap ringan mengenai pekerjaan tante Mira dan sebagainya, sampai akhirnya tante Mira menanyakan sesuatu padaku

“Fer, sebenarnya kamu kemaren disana lagi ngapain sih? Jawab yang jujur ya” tanye tante Mira padaku

“Memang kenapa tante? masih penasaran ya” jawabku

“Iya nih, sampe ga bisa tidur, memang kenapa sih pake rahasia-rahasia segala” kata tante Mira sambil tersenyum

“Nggak sih, cuma kurang enak aja didengernya. mm.. memang tante mau tau?” tanyaku pada tante Mira

“Iya lah.. kalo nggak ngapain juga aku tanya kamu” jawab tante Mira “mm.. sebenernya aku lagi cari pelanggan” kataku singkat

“Pelanggan? mm.. memang kamu.. gigolo?” kata tante Mira pelan, dan aku jawab dengan anggukan kepala karena pelayan restoran datang mengantarkan makanan yang kami pesan sehingga percakapan kami terhenti, tetapi tante Mira tak berhenti menatapku yang membuat aku agak canggung

“Kenapa tante? nyesel ya kenal sama aku?” tanyaku setelah para pelayan pergi

“Ah.. nggak, mm.. ayo makan” jawab tante Mira mencoba mengalihkan pembicaraan

“Fer, tante mau tanya lagi, tapi kamu jangan marah ya” kata tante Mira disela-sela makannya

“Mau tanya apa tante?” kataku

“mm.. kamu mau nggak melayani tante?” tanya tante Mira padaku, dan giliran aku sekarang yang menatap tante Mira

“Ah.. jangan bercanda tante” jawabku singkat...

Ratings and reviews

5.0
3 reviews

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.