-> -> bit.ly/andini-citras <- <-
*
Keunggulan Ebook ini:
- Halaman Asli, tersedia header dengan judul bab
- Baca dengan keras, Menjadi audio book dengan dibacakan mesin berbahasa Indonesia
- Teks Mengalir, menyesuaikan ukuran layar
- Ukuran font dan jarak antar baris kalimat bisa diperbesar atau perkecil sesuai selera
- Bisa ganti jenis font
- Warna kertas/background bisa diubah menjadi Putih, Krem, dan Hitam
Daftar Isi
Awal mula menjadi Gigolo—1
----------
Sinopsis
Dedi tidak menyangka kalau pertemuan dengan Mia bisa mengubah jalan hidupnya. Wanita cantik berusia 30 tahun ini memang memiliki hasrat libido yang terbilang sangat tinggi. Selain mengajarkan teknik bercinta kepada pemuda berusia 20 tahun itu, Dedi juga dipenuhi kebutuhan hidupnya asalkan ia harus siap sedia memuaskan Mia bila dipanggil. Prihal pemuda pemalu yang berubah menjadi pintar memuaskan wanita ini terdengar dikalangan teman-teman arisan Mia. Permintaan pun dan uangpun berdatangan.
*
Pratinjau
Perkenalkan nama aku Dedi (25 tahun), aku berdomisili di Bandung.
Setelah SMA, dengan sedikit memaksa, aku ingin kuliah di Bandung. Sedikit banyak jiwa pemberontakanku mulai nampak. Aku bersikeras dengan keinginanku, meskipun pada awalnya kedua orang tua berusaha keras menolak.
Di Bandung, awal-awal aku duduk di bangku kuliah, aku merasa sebagai sosok lelaki yang kerdil. Di dalam hati, seakan tidak dapat menerima pergaulan dengan mereka yang bergaya hidup pas-pasan. Entah mengapa, aku cenderung memilih-milih pergaulan.
Tipikal yang menjadi temanku adalah mereka yang bergaya hidup wah. Hal ini mungkin dikarenakan perasaan superiority complex yang ada di benakku. Dari pakaian yang dikenakan atau gaya bicara, aku dapat menilai, apakah mereka anak orang kaya sepertiku atau tidak.
Ketika itu usiaku sudah 20 tahun. Belakangan, aku merasakan cocok dengan salah seorang teman yang bernama Tony. Kunilai dia anak orang kaya di kota lain terlihat dengan gemerlap kehidupannya yang suka sekali berfoya-foya. Kulihat lama-kelamaan dia pun seakan menunjukkan sikap yang cocok berteman denganku. Kami pun berteman baik. Namun di balik kebanggaan bergaul dengannya, di situlah aku langkahkan kaki ke jalan yang salah untuk berjalan. Aku terlibat dalam pergaulan yang salah dan tidak wajar. Lambat laun, aku terbawa arus nakal Tony dan beberapa temannya.
Kehidupanku yang glamor dan banyak uang, seakan memuluskan jalan untuk berbuat seenaknya. Dari mulai minum-minum di beberapa Cafe ataupun bar, menghisap ‘gele’ ataupun ‘ganja’ sampai ‘putaw’. Tidak hanya itu, pergaulanku yang akrab itu belakangan membawaku pada keinginan ‘main’ dengan ABG yang kami booking dari pinggir jalan utama kota kembang ini.
Dari semua pengalaman yang tadinya didasari rasa coba-coba dan ingin tahu itu, lama-kelamaan membuatku keranjingan. Kenakalanku tidak itu saja, melalui Tony pula aku diperkenalkan dengan seorang tante-tante yang umurnya kutaksiri sekitar 30-an tahun. Namanya Tante Mia. Wanita itu, namanya membekas sampai sekarang, karena dialah wanita yang kuanggap mampu mengubah jalan hidupku. Dia wanita yang pertama kali kupeluk, kucium, dan juga wanita yang pertama kalinya yang tidur bersamaku.
Sebenarnya, Tante Mia adalah istri seorang pengusaha kaya. Karena sering kali kesepian akibat urusan bisnis suaminya, mengharuskan Tante Mia banyak ditinggal sendirian di rumah.
Suaminya kerap kali melancong ke luar kota bahkan ke luar negeri dalam waktu lama.
Awal perkenalan kami terjadi di sebuah Cafe di sebuah hotel ternama di kawasan pusat kota di Bandung. Petang itu, aku datang bersama Tony yang lebih dulu akrab dengan Tante Mia. Sebenarnya aku tidak mengira kalau temanku itu sengaja menyodorkanku untuk memuaskan nafsu Tante Mia. Semua itu baru terungkap saat temanku mohon diri dengan alasan ada kepentingan mendadak. Jadilah kami hanya menikmati lembutnya alunan musik live berduaan saja. Awalnya, hanya sekedar mengobrol sana-sini, namun satu ketika Tante Mia mengisyaratkan satu tingkah nakal. Tak pelak sebagai lelaki normal, semua itu mengundang gairahku. Rasanya klop sudah, saat dia menawarkanku untuk menginap di hotel yang telah ia booking.
Aku yang awalnya merasa ragu, akhirnya tidak berkutik, aku pun bagaikan kerbau dicocok hidungnya. Kuiyakan saja semua permintaan Tante Mia, termasuk keinginannya mengajakku menginap di hotel. Dalam hati aku berpikir, rasanya sangat disayangkan jika semuanya ini disia-siakan. Meskipun tubuhnya tidak terlalu tinggi untuk seukuran wanita indonesia, wajahnya yang bersih dan terawat, menyiratkan bias kecantikannya. Gaya bicaranya yang mirip dengan yang dikatakan ABG kekinian, menambah kecentilan Tante Mia.
Kuungkapkan keraguan jika nantinya Tony datang dan mencari kami di mana dia meninggalkan kami berdua di Cafe tersebut, namun semua kekhawatiran itu hanya ditanggapi dengan senyum tenang dan menawan yang merekah di kedua bibir Tante Mia. Dia pun meyakinkanku bahwa Tony tidak akan kembali ke Cafe lagi. Dapat ditebak apa yang akan terjadi, jika lelaki normal yang telah dewasa berduaan di dalam kamar bersama wanita cantik dan matang, yang ada tentu kobaran nafsu yang menggelora. Dan benar saja, hubungan terlarang pun terjadi di antara kami.