Gairah Nia yang Tak Pernah Terpuaskan: Cerita Romantis Dewasa 21++

· Lovely Story Publisher
2.5
2 reviews
Ebook
77
Pages
Eligible
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Dapatkan free ebook sinopsis dan pratinjau judul kami lainnya di:

-> -> bit.ly/andini-citras <- <-

*

Keunggulan Ebook ini:

- Halaman Asli, tersedia header dengan judul bab

- Baca dengan keras, Menjadi audio book dengan dibacakan mesin berbahasa Indonesia

- Teks Mengalir, menyesuaikan ukuran layar

- Ukuran font dan jarak antar baris kalimat bisa diperbesar atau perkecil sesuai selera

- Bisa ganti jenis font

- Warna kertas/background bisa diubah menjadi Putih, Krem, dan Hitam

----------

Daftar Isi

Resepsionis Cantik itu Bernama Nia—1

Check in di Kuala Lumpur—43

*

Sinopsis

Gairah Nia yang Tak Pernah Terpuaskan

Entah apa yang merasuki Nia, mungkin penyakit, mungkin juga memang hasrat kebutuhan biologisnya yang super tinggi. 

Entah sudah berapa pria yang tidur dengannya, baik itu sendiri-sendiri maupun lebih dari bertiga dalam satu waktu. Namun tetap itu semua tidak bisa menghilangkan dahaga nafsunya yang senantiasa membumbung tinggi.

Kegelisahan demi kegelisahan yang menumpuk dan membuatnya sulit untuk berkonsentrasi akhirnya memaksa Nia menemui Ari, anak baru dikantor, untuk berkonsultasi sekaligus “praktik”. Pria gagah berusia 30 tahun dengan senang hati melayaninya. 

Ari lelaki yang sudah dikenal cukup luas didunia gigolo dalam hal pelayanannya memberi kepuasan terhadap tante-tante girang, juga cukup kaget dengan nafsu, gairah dan nafsu Nia.

Apa analisa Ari terhadap Nia? Penyakit? Ataukah memang super hiper?

Bisakah Ari mengimbangi gejolak hasrat Nia?

*

Pratinjau

Pembaca sekalian, Ini adalah kisah nyata yang benar-benar terjadi padaku.

Januari 2020

Namaku Ari (Maaf nama asliku belum waktunya aku beritahu), saat itu usiaku hampir 30 tahun, seorang sarjana teknik. Dengan berbekal pengalaman kerja 5 tahun, tidak sulit bagiku untuk melamar kerja, karena waktu itu tepat sebelum pandemi dan Jakarta masih sedang giat membangun.

Aku pindah kerja dan diterima di perusahaan baru. Pada hari pertama masuk kerja, dengan berdebar aku masuk ke ruang tunggu. Aku melihat seorang resepsionis wanita cantik dengan rok pendek.

“Ari ya, Ari sudah ditunggu, duduk saja dulu ya. Saya Nia.” Sapanya saat melihat aku menghampiri.

“Terima kasih Mbak”, jawabku singkat.

Sebagai karyawan baru aku tidak punya pikiran macam-macam. Tidak terasa sudah lebih sebulan aku bekerja di perusahaan itu, tidak pernah sekalipun aku menunjukkan perhatian padanya, maklumlah aku sudah berkeluarga dan istriku masih lebih cantik dari padanya.

Namun belakangan ini ia terasa lebih sering berada dalam jarak pandangku. Dia menjadi lebih sering menghampiri seorang pria bule yang memang duduk berseberangan dengan mejaku. Kadang-kadang bercanda dengan si bule itu sambil melihatku. Pikiranku polos saja

“Ah, ini kan kantor bule, barangkali suasananya lebih santai.” demikian pula dari hari kehari.

Maret 2020

Suatu hari saat jam makan siang sambil menunggu relasi aku duduk makan di ruang resepsionis di depan meja Nia yang kebetulan juga lagi makan siang pula. Ia tiba-tiba nyeletuk, “Makannya dikit amat, lagi diet ya”.

“Oh lagi nungguin temanku Mbak.” jawabku singkat.

“Teman apa Temen” kejarnya.

“Dia itu relasi kita juga kok!” sambil menatapnya.

“Sorry ya Ri, Nia cuma bercanda. Oh ya ngomong-ngomong Ari sudah berkeluarga ya, enak nggak sih?”

“Memangnya kenapa Mbak?” tanyaku.

“Aku mau tanya sesuatu, tapi kalau panggil aku jangan pakai Mbak, kan sudah tahu namaku” tegasnya.

“Oh boleh, eh Nia mau tanya soal apa?” aku tanya lagi.

“Tapi Ari janji dulu nggak boleh tersinggung, soalnya agak sedikit pribadi” tegasnya lagi.

“OK nggak ada masalah kok, kalau bisa aku jawab ya aku jawab saja.” jawabku penasaran juga

“Pasti mau tanya soal besarnya gaji yang aku terima” pikirku.

“Kalau Ari ML dengan istri biasanya berapa lama baru keluar?” tanyanya serius.

Aku sebenarnya kaget, tapi aku pura-pura bersikap biasa saja, jawabku

“Aku kan nikahnya sudah lama, sekalinya sih paling cepat 50 menitanlah, memang agak jauh kalau dibanding dulu waktu pacaran atau baru nikah”.

Ia jadi diam, termenung sejenak.

Aku tegur, “Hei, kok diam, kenapa? Nia mau nikah?” tanyaku.

“Gini lho Ri, pacarku memang minta aku menikahinya, cuma..”

Dia berhenti sejenak untuk tarik napas lalu lanjutnya

“Aku kok nggak bisa keluar-keluar, dia juga sering keluar agak cepat, paling lama 25 menit coba? Aku nggak tahu siapa yang salah, jelasnya aku nggak pernah keluar.” jelasnya sambil menatapku.

Karena tak tahu mau omong apa, aku jawab

“Wah, ya nggak tahu ya. Bisa saja kamu normal dia yang nggak, bisa juga dia normal kamunya yang luar biasa”

“Terus gimana dong ya, selama ini ya begitu terus” kelihatan putus asa.

“Kalau mau tahu jawabannya ya mau-tak-mau harus kita coba apa benar kamu yang tidak normal” jawabku.

“Maksudmu gimana” tanyanya bersemangat.

“Aku harus ML sama kamu baru bisa tahu jawabannya.” kataku asal-asalan.

“OK. Kapan?” ia langsung menjawab.

Aku kaget juga, karena tidak sangka ia bakal setuju. Waduh bagaimana ini, pikirku “Gimana alasannya ke istriku”

“Gimana kalau Sabtu ini saja, tapi enaknya dimana ya?” jawabku setengah nggak niat.

Ratings and reviews

2.5
2 reviews

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.