Dari mereka, kita bisa berguru tentang pluralitas wacana, kenisbian kebenaran khas manusia, dan menghargai kebersamaan yang mutlak wujudnya. Bukankah penampikan pluralitas merupakan watak arogansi manusia yang paling memilukan karena tega melanggar hukum alam? Buku yang disusun lebih dari 4tahun oleh akademisi IslamicStudies ini sebagiannya bergaya essai yang santai, kadang sarkastik, dan easy going, sebagian lainnya bergaya ketat akademik. Keduanya berkarakter analitik-ilmiah, merekam beragam masalah aktual kehidupan beragama, bersosial, dan berbangsa.
Membaca buku ini bagai tengah menikmati sebuah menu diskursus yang sesekali terasa pedas, gurih, dan manis. Setelah menikmatinya, besar kemungkinan Anda akan merasa lebih rileks sehingga bisa kembali tersenyum.