IDUL ADHA PERTAMA TANPA SUAMI

Ketika Ainun menerima kunjungan seorang tamu yang tidak diundang tepat di hari raya Idul Adha. Seorang gadis jelita yang ternyata adalah calon madunya. Sang suami memohon ijin darinya untuk beristri lagi tepat di hari suci itu. Saat itu juga Ainun memilih untuk mengakhiri pernikahan mereka. Gelar janda meurpakan pilihan terbaik menurutnya, daripada tetap menyandang gelar istri, namun derita dan sakit hati telah menanti. Permohonannya untuk berpisah ditentang oleh suami dan keluarga. Dengan alasan menjaga martabat keluarga dan menjalankan sunah, mereka menghalangi niat Ainun. Ainun berjuang untuk mendapatkan statusnya. Berbagai penderitaan dihadapinya dengan tegar. Dia harus memperjuangkan harga diri juga kebahagian ibunya yang juga seorang korban poligami. Akankah Ainun terlepas dari jerat poligami suami? Apakah Ainun bisa melepaskan derita ibunya yang juga korban kebiadaban ayahnya?Akankah Ainun berhasil meraih kebahagian yang sejati?