Awal Maret, murid Sekolah Cikal diliburkan. Sementara, kantor saya dibersihkan dan protokol kesehatan disiapkan dan diterapkan. Saya pun masuk kantor sudah harus melewati deteksi suhu tubuh. Masker masih jadi kewajiban buat yang sakit. Tanda peringatan dan pembersih tangan semprot dipasang di tempat strategis.
Saya masih rapat di sejumlah tempat dengan mengikuti protokol kesehatan. Situasi Jakarta sudah berubah. Orang-orang menggunakan masker dan berjarak. Lalu lintas di jalan raya berkurang, lalu lintas di media sosial bertambah.
Selang beberapa hari, kantor kami menetapkan kebijakan bekerja dari rumah. Ada kesempatan beberapa hari untuk mengambil peralatan dan dokumen yang dibutuhkan. Setelah itu, sepenuhnya saya dan tim KGC sepenuhnya bekerja dari rumah masing-masing.
Ada 4 orang yang sedang berada di luar daerah tetap diarahkan bertahan di daerahnya: Pekalongan, Lampung, Kebumen dan Bandung. Jadi per hari ini, tim Kampus Guru Cikal bekerja dari 6 daerah, ditambah 2 daerah yaitu Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan.
Dalam situasi seperti itu, perhatian kami tertuju pada dari sekolah yang mulai diliburkan. Bagaimana para guru memandu pembelajaran jarak jauh? Bagaimana pengalaman belajar yang didapatkan para murid?
Pertemuan daring dilakukan dengan Komunitas Guru Belajar, Sekolah.mu, Keluarga Kita, Semua Murid Semua Guru dan PSPK. Lahirlah dua inisiatif kolaborasi yaitu #KerjaBarenganLawanCorona dan #SekolahLawanCorona. #KerjaBarenganLawanCorona lingkupnya lebih luas pada semua bidang dan pemangku kepentingan. Sementara #SekolahLawanCorona (SLC) lebih fokus pada membantu guru menyediakan pembelajaran jarak jauh yang berkualitas untuk muridnya. Kedua inisiatif tersebut diluncurkan pada Minggu 15 Maret 2020.
Temu Pendidik Mingguan diliburkan. Tim SLC menggelar Temu Pendidik Spesial berturut-turut, membagikan RPP pembelajaran jarak jauh setiap hari, dan tim KBLC mengadakan program kelas LIVE setiap hari. Lima hari setelah diluncurkan, kami menerbitkan Panduan Pembelajaran Jarak Jauh Bagi Guru di Situasi Wabah Virus Corona Dengan Cara Pembelajaran 5M. Kondisi genting, bergerak cepat menjadi penting.
Ditulis ringkas begini kesannya seolah prosesnya mudah. Pada kenyataannya, usulan ide, diskusi, penajaman ide, salah ketik, revisi lagi, kekeliruan dalam penayangan dan banyak proses lagi terjadi pada pola komunikasi yang dinamis, dari multi arah.
Meski prosesnya demikian, tetap takjub dengan sejumlah guru yang antusias untuk bergabung baik di Sekolah Lawan Corona maupun di Kerja Barengan Lawan Corona. Bayangkan, mereka sebagai guru pada dasarnya mempunyai kekhawatiran yang sama terhadap penularan virus corona dan kepusingan yang sama dalam menyiapkan pembelajaran jarak jauh untuk muridnya, tapi mereka masih saja ada energi untuk dadakan kerja barengan.
Untuk semua guru yang terlibat SLC dan KBLC, saya salut dan mengucapkan terima kasih karena memilih untuk berjuang bersama.
Sebagaimana tradisi merdeka belajar, tidak ada pelajaran tanpa refleksi atas aksi yang dilakukan. Meski setiap saat bisa dilakukan penyesuaian, tapi kami melakukan refleksi setiap minggu. Ada dua ide besar yang lahir. Pertama, Surat Kabar Guru Belajar Edisi Khusus Sekolah Lawan Corona yang berisi pengalaman guru dalam mempraktikkan pembelajaran jarak jauh. Kedua, penataan ulang program SLC agar lebih fokus dan intensif mendampingi guru.
Ide pertama telah hadir di hadapan Anda. Percayalah, Anda bukan seorang diri yang pusing menghadapi pembelajaran jarak jauh, tapi Anda termasuk sedikit guru yang merdeka belajar, menghadapi kepusingan dengan belajar cara baru. Silahkan optimalkan pengalaman guru, tawaran program dan tautan beragam sumber belajar di Surat Kabar Guru Belajar ini.
Ide kedua, berupa program kelas pembelajaran jarak jauh bagi guru merdeka belajar yang rencananya akan diluncurkan pada pertengahan April.
Bekerja dan belajar di rumah bukan alasan menghentikan kemerdekaan belajar kita.
Ayo #SekolahLawanCorona!
Padukan 3 kekuatan: keahlian, komunitas dan teknologi
Keahlian guru dan orangtua
Kekuatan jejaring komunitas
Kecanggihan teknologi belajar
Tetap Merdeka Belajar!