Surat Kabar Guru Belajar 005 - Hari Pertama Sekolah

Kampus Guru Cikal
3.0
2 reviews
Ebook
36
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Hari Pertama Sekolah

Kesan pertama adalah pengungkit. Itulah pentingnya hari pertama

sekolah, pengungkit proses belajar dan interaksi positif antara

pelajar, guru dan orangtua.

Gerakan Hari Pertama Sekolah (HPS) sejak diluncurkan tahun 2015 terus membesar gaungnya di tahun

2016. Semakin banyak orangtua dan guru yang terlibat dalam gerakan tersebut. Meski demikian, ada

saja lontaran nyinyir semisal “disuruh mengantar tapi tidak disuruh menjemput anak”. Pertanyaan kritis

pun diajukan, apa hubungannya mengantar anak sekolah di hari pertama dengan perbuahan

ekosistem pendidikan?

Dalam beberapa tahun terakhir, peran dalam mendidik anak direduksi hanya menjadi peran sekolah.

Orangtua cenderung melimpahkan pendidikan anak ke sekolah. Pilih sekolah yang bagus dan selesai

urusan. Sekolah yang awalnya percaya diri berjalan sendiri semakin lama juga merasa limbung karena

bertumpuknya persoalan. Sekolah dan guru pun mulai menyuarakan tuntuan orangtua terlibat. Tapi dari mana pintu masuk keterlibatan orangtua ke sekolah? Cara-cara lama seperti komite sekolah

seolah hanya jadi janji manis karena banyak terhambat persoalan struktural, tanggung jawab yang

terlalu besar hingga perbedaan kepentingan. Kebuntuan tersebut dipecahkan oleh HPS yang

mengubah sejak pertama bentuk relasi orangtua - guru - sekolah. Alih-alih menjadi pihak yang

berseberangan, HPS menempatkan orangtua - guru - sekolah menjadi pihak yang berada pada sisi

yang sama, pihak yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak. Tentu perubahan di awal tidak

langsung terasa dampaknya karena kualitas relasi tersebut masih menjadi modal awal bagi perubahan

pendidikan yang lebih baik buat anak kita.

Diskusi kami dengan Penggerak Komunitas Guru Belajar mencapai kesimpulan pentingnya hari

pertama sekolah. Bukan saja dalam membangun relasi dengan orangtua, tapi juga bagi guru dalam

membangun relasi dengan para pelajarnya. “Mendapatkan kepercayaan anak-anak terlebih dulu itu

penting buat saya. Juga mendapat kepercayaan dari orang tua mereka”, ungkap Hesti Wulandari.

Rizqy Hani menambahkan bahwa pertemuan awal diisi perkenalan guru dengan pelajar melalui

tulisan. Pelajar menulis impian jangka panjang, impian satu tahun, hobi, deskripsi diri, deskripsi

keluarga dan profil guru yang diinginkan. Dengan tulisan itu, guru bisa lebih memahami setiap pelajar

meski di kelas besar sekalipun. Lebih jauh lagi, Wiwit Sapitri menyatakan dua minggu pertama di

sekolahnya digunakan untuk membangun kontrak sosial kelas dan sekolah.

Ingin tahu serunya Hari Pertama Sekolah? Dalam edisi ini kami menampilkan kisah hari pertama

sekolah, tidak tanggung-tanggung, dari tiga negara, Indonesia, Jepang dan Jerman. Sekali lagi

membuktikan bahwa pentingnya hari pertama meski hal baru di Indonesia, tapi sudah menjadi tradisi

di dunia pendidikan di negara lain. Selamat membaca!

Ratings and reviews

3.0
2 reviews

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.