Fajar, Ceritakan pada Tuhanku Bahwa Aku Jatuh Cinta

·
Penerbit Pustaka Rumah C1nta
4.2
5 reviews
Ebook
202
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Fajar begitu indah nan megah. Pancaran cahayanya menyuguhkan pertunjukan dahsyat bagaikan langit mengenakan mahkota. Hadirnya memberikan harapan besar. Maka yang menangis, bersedih, dan berduka, semuanya akan berakhir. Ada kebahagiaan yang sedang menunggu. Dan aku termasuk salah satu manusia yang sedang ditunggu oleh kebahagiaan tersebut.

Aku yang berpetualang melintasi ruang dan waktu, di tengah jalan aku bertemu dengan sesok perempuan yang sedang duduk manis menanti seseorang. Aku berkenalan dengan dirinya. Kami berdua cukup lama bercerita panjang lebar. Setelah itu, aku coba memberanikan diri untuk bertanya padanya, gerangan siapakah seorang yang sedang dia tunggu? Balasnya dia sedang menunggu seseorang yang ada di depannya sekarang, sosok itu adalah aku.

Ternyata, dirinya sejak lama menunggu dan sekaligus menyambut kedatanganku. Inilah kisah baruku, bertemu dengan seseorang perempuan di bumi kartini dalam satu acara, tepatnya di hotel Love In. Wahai cinta yang memiliki kekuatan, keajaiban dan keperkasaan yang mampu menciptakan sesuatu di luar batas kemampuan manusia. Sehingga cinta memberikan jalannya sendiri, dengan caranya ia bisa mempertemukan padanya, dengan caranya ia mengakrabkanku dengannya, dengan caranya ia membuatku jatuh cinta.

Ratings and reviews

4.2
5 reviews

About the author

Moh. Syamsul Arifin (Muhammad Syamsul Arifin), kalian bisa memanggilku Musya atau Arifin. Aku seorang perantau kelahiran Sampang, Madura. Aku memulai pendidikanku di MI Miftahul Ulum, Disanah, Sreseh, Sampang, Madura. Selanjutnya, aku mengenyam pendidikan di Pesantren Tanwirul Islam, Tanggumung, Sampang, Madura. Di sana, aku selain mengenyam pendidikan agama (sekolah diniyah), aku juga melanjutkan sekolah umum (MTs Al-Irsyad & MA Al-Irsyad).  Namun, ketika aku kelas dua MA AlIrsyad, aku berhenti mondok. Jadi mau tak mau, aku pindah sekolah. dari MA Al-Irsyad ke SMA Hidayatul Muhtadi, Pengarengan, Sampang, Madura. Kemudian setelah Aku lulus, aku melanjutkan studi S-1 dan S-2 di  Universitas Nahdlatul Ulama’ Kota Surakarta. Selama aku mengenal dunia pendidikan,  aku sangat menggandrungi dunia organisasi. Semasa MTs aku pernah menjadi sekretaris OSIS, Di MA aku pernah menjabat bendahara OSIS. Sedangkan di S-1, aku pernah penjabat sebagai Presma Kampus. Kegemaranku di dunia organisasi intra, membuatku tertarik ikut serta dalam organisasi ekstra. Terbukti saat aku di MTs dan SMA, aku masuk di IPNU. Sedangkan di kampus, aku pernah masuk di PMII sebagai anggota, Mahasiswa AlKhidmah sebagai wakil ketua, dan di GMNI sebagai bendahara cabang Kota Surakarta. Dan saat ini, aku masuk di PA GMNI Kota Solo, di sana aku menjabat sebagai Ketua Kompartemen Pendidikan dan Pelatihan. Selain aktif di sana, aku juga aktif di DPD KNPI Kota Surakarta. Aku menjabat sebagai wakil sekretaris 10, Komisi Pemuda dan Olahraga. Dan juga aku aktif di Lakpesdam NU Kota Surakarta. Motto hidupku, “Kita sebenarnya adalah permata bagi alam semesta. Maka tunjukkan permata yang ada pada diri kita dengan segala usaha kita, agar kita tidak dianggap sebelah mata.” Hidup merantau di kota orang memang keras. Aku harus bisa membagi waktu dan memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin. Aku harus berjuang lebih maksimal lagi. Makanya selama di perantauan, selain kuliah aku pernah buka usaha kuliner kurang lebih selama 6 tahun. Aku juga pernah menjadi guru di SMP Negeri 2 Karangdowo, Klaten. Dan, banyak pekerjaan serabutan lainnya yang pernah kugeluti. Akhirnya orang tuaku meminta diriku untuk membantunya mengembangkan usaha kulinernya. Kini usaha kami cukup berkembang. Kalau bicara hobi, aku suka baca, travelling, dan menulis. Karena di balik itu semua, ada dunia baru yang bisa aku temui. Sehingga dari situlah banyak ilmu dan inspirasi yang kudapat, salah satunya relasi. Bagiku menulis adalah sesuatu yang sangat menyenangkan. Aku perlahan bisa tahu di mana batas kemampuanku yang kerap kali menjadi penghambat saat aku menulis. Maka, aku tertuntut untuk lebih banyak belajar dari berbagai buku. Dari sanalah aku berinisiatif membuat perpus pribadi di kamarku sendiri. Meski dalam menulis terkadang sangat menjengkelkan, apalagi saat mood sudah tak sejalan dengan keinginan. Tetapi itu wajar kok. Yang penting jangan menyerah. Alhamdulillah, berkat kerja keras dan perjuangku, serta doa orang tuaku, saudaraku, pamanku, dan kawanku. Aku bisa membuktikan pada dunia, bahwa aku pernah menerbitkan beberapa buku di antaranya: Napas Cinta dari Tuhan, My Village Is My Life, dan Buku Sirna. Dan kini akhirnya, aku bisa menerbitkan buku ke empat dan kelimaku yaitu buku yang berjudul, “Fajar, Ceritakan pada Tuhanku Kalau Aku jatuh Cinta” dan buku yang berjudul, “Senja, Ceritakan pada Tuhanku Bahwa Aku Patah Hati”. Semoga buku yang kutulis ini, akan memberikan warna bagi pembaca. Meski tulisanku masih sarat dengan kekurangan. Insyaallah, aku akan senantiasa belajar untuk menghasilkan karya yang bisa diharapkan pembaca.


Website: pustakarumahc1nta.com;

Instagram: @pustakarumahc1nta

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.