Moh. Syamsul Arifin (Muhammad Syamsul arifin), kalian bisa memanggilku Musya atau Arifin. Aku seorang perantau kelahiran Sampang, Madura. Aku memulai pendidikanku di MI Miftahul Ulum, Disanah, Sreseh, Sampang, Madura. Selanjutnya, aku mengenyam pendidikan di Pesantren Tanwirul Islam, Tanggumung, Sampang, Madura. Di sana, aku selain mengenyam pendidikan agama (sekolah diniyah), aku juga melanjutkan sekolah umum (MTs Al-Irsyad & MA Al-Irsyad). Namun, ketika aku kelas dua MA AlIrsyad, aku berhenti mondok. Jadi mau tak mau, aku pindah sekolah. dari MA Al-Irsyad ke SMA Hidayatul Muhtadi, Pengarengan, Sampang, Madura. Kemudian setelah Aku lulus, aku melanjutkan studi S-1 dan S-2 di Universitas Nahdlatul Ulama’ Kota Surakarta. Selama aku mengenal dunia pendidikan, aku sangat menggandrungi dunia organisasi. Semasa MTs aku pernah menjadi sekretaris OSIS, Di MA aku pernah menjabat bendahara OSIS. Sedangkan di S-1, aku pernah penjabat sebagai Presma Kampus. Kegemaranku di dunia organisasi intra, membuatku tertarik ikut serta dalam organisasi ekstra. Terbukti saat aku di MTs dan SMA, aku masuk di IPNU. Sedangkan di kampus, aku pernah masuk di PMII sebagai anggota, Mahasiswa AlKhidmah sebagai wakil ketua, dan di GMNI sebagai bendahara cabang Kota Surakarta. Dan saat ini, aku masuk di PA GMNI Kota Solo, di sana aku menjabat sebagai Ketua Kompartemen Pendidikan dan Pelatihan. Selain aktif di sana, aku juga aktif di DPD KNPI Kota Surakarta. Aku menjabat sebagai wakil sekretaris 10, Komisi Pemuda dan Olahraga. Dan juga aku aktif di Lakpesdam NU Kota Surakarta. Motto hidupku, “Kita sebenarnya adalah permata bagi alam semesta. Maka tunjukkan permata yang ada pada diri kita dengan segala usaha kita, agar kita tidak dianggap sebelah mata.” Hidup merantau di kota orang memang keras. Aku harus bisa membagi waktu dan memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin. Aku harus berjuang lebih maksimal lagi. Makanya selama di perantauan, selain kuliah aku pernah buka usaha kuliner kurang lebih selama 6 tahun. Aku juga pernah menjadi guru di SMP Negeri 2 Karangdowo, Klaten. Dan, banyak pekerjaan serabutan lainnya yang pernah kugeluti. Akhirnya orang tuaku meminta diriku untuk membantunya mengembangkan usaha kulinernya. Kini usaha kami cukup berkembang. Kalau bicara hobi, aku suka membaca, travelling, dan menulis. Karena di balik itu semua, ada dunia baru yang bisa aku temui. Sehingga dari situlah banyak ilmu dan inspirasi yang kudapat, salah satunya relasi. Bagiku menulis adalah sesuatu yang sangat menyenangkan. Aku perlahan bisa tahu di mana batas kemampuanku yang kerap kali menjadi penghambat saat aku menulis. Maka, aku tertuntut untuk lebih banyak belajar dari berbagai buku. Dari sanalah aku berinisiatif membuat perpus pribadi di kamarku sendiri. Meski dalam menulis terkadang sangat menjengkelkan, apalagi saat mood sudah tak sejalan dengan keinginan. Tetapi itu wajar kok. Yang penting jangan menyerah. Alhamdulillah, berkat kerja keras dan perjuangku, serta doa orang tuaku, saudaraku, pamanku, dan kawanku. Aku bisa membuktikan pada dunia, bahwa aku pernah menerbitkan beberapa buku di antaranya: Napas Cinta dari Tuhan, My Village Is My Life, dan Buku Sirna. Dan kini akhirnya, aku bisa menerbitkan buku ke empat dan kelimaku yaitu buku yang berjudul, “Fajar, Ceritakan pada Tuhanku Kalau Aku jatuh Cinta” dan buku yang berjudul, “Senja, Ceritakan pada Tuhanku Bahwa Aku Patah Hati”. Semoga buku yang kutulis ini, akan memberikan warna bagi pembaca. Meski tulisanku masih sarat dengan kekurangan. Insyaallah, aku akan senantiasa belajar untuk menghasilkan karya yang bisa diharapkan pembaca.
Website: pustakarumahc1nta.com;
Instagram: @pustakarumahc1nta