RAGAM KUDAPAN MALUKU, SULAWESI DAN KALIMANTAN

· ·
· Penerbit Andi
5,0
2 ressenyes
Llibre electrònic
612
Pàgines
No es verifiquen les puntuacions ni les ressenyes Més informació

Sobre aquest llibre

Cita rasa kudapan Nusantara tidak hanya berhenti pada Pulau Sumatera dan Pulau Jawa saja. Deretan pulau di bagian timur Indonesia juga menyimpan kekayaan rasa kudapannya. Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku menyimpan deretan kudapan khas bukan main banyak ragamnya juga kaya dengan riwayat dan bahan dasarnya. Dari ketiganya, Sulawesi menunjukkan keunikan karena ragam dan cara pengolahannya yang bervariasi, mulai dari yang sederhana hingga yang rumit. Sedangkan kudapan dari Kalimantan didominasi dari kudapan khas daerah kuliner Banjar. Tidak mengherankan, karena selama ini Suku Banjar memang terkenal dengan wadai 41-nya. Sedangkan di Maluku, kudapan didominasi dengan kudapan manis dengan aroma pala dan cengkeh yang memikat pelanggannya. Ya, Maluku memang daerah penghasil pala dan cengkeh.Peranan kudapan dalam kegiatan masyarakat pada ketiga pulau itu diceritakan dengan jelas pada penjelasan dalam buku ini. Hal ini dapat dikenali dan dipahami secara mendalam serta dijelaskan secara menarik dalam buku ini. 


Puntuacions i ressenyes

5,0
2 ressenyes

Sobre l'autor

Prof. Dr. Ir. Murdijati-Gardjito

Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada ini memiliki minat yang sangat kuat untuk menelusuri, mengkaji, dan meneliti, bahkan mengembangkan makanan tradisional Indonesia sejak tahun 2003 hingga sekarang.

Selama perjalanan penelitiannya, pada akhirnya, Prof. Dr. Ir. Murdijati-Gardjito menemukan bahwa makanan tradisional adalah pengetahuan yang sangat ampuh digunakan untuk membangun karakter bangsa. Makanan tradisional juga menjadi bekal yang sakti untuk menumbuhkan jati diri bangsa, menyadari martabat nenek moyang, dan akhirnya mengagumi ciptaan-ciptaan makanan yang sangat bermartabat hingga masyarakat modern secara sadar ikut melestarikan.

Sangat menarik menyimak beberapa fenomena terkait makanan tradisional Indonesia. Hal ini menuntun harmonisasi kehidupan manusia dengan alam sekitarnya (food utilization), untuk membangun keberlanjutan kehidupan umat manusia. Demikian pentingnya peran makanan tradisional, Prof. Murdijati-Gardjito bertekad melakukan kajian sampai akhir hayat.

Teknologi Pangan merupakan alat yang harus digunakan untuk mengembangkan makanan tradisional, supaya mampu memberikan kesejahteraan. Dalam perjalanan hidupnya, Prof. Murdijati-Gardjito yang lahir 21 Maret 1942 melanjutkan pengembaraan belajarnya pada transformasi makanan tradisional menjadi kuliner Indonesia.

Ia telah menulis puluhan buku tentang kuliner Indonesia yang membuatnya mendapat penghargaan dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (2012) sebagai pelestari kuliner Yogyakarta, dari Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2013) sebagai peneliti, pengembang dan pelestari kuliner Indonesia. Selanjutnya pada 2019, melalui Ubud Food Festival, Prof. Murdijati-Gardjito mendapatkan Lifetime Achievement Award dalam upayanya menduniakan kuliner Indonesia. Pada 2019 juga, penulis memeroleh penghargaan dari Indonesian Gastronomy Association sebagai perintis, pelopor, dan peneliti gastronomi Indonesia. Pada tahun yang sama pula, Universitas Gadjah Mada menganugerahkan penghargaan dalam hal menerapkan kearifan lokal di bidang pangan. Pada 2021, Indonesia Gastronomy Community (IGC) juga memberikan penghargaan atas dedikasinya dalam memajukan gastronomi Indonesia.


Guru Besar Ilmu Pangan pada Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Penulis ini lahir di Magelang 17 Februari 1959, menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Teknologi UGM tahun 1983, dan menempuh pendidikan S2 bidang Kimia Hasil Pertanian di Tokyo University of Agriculture, Tokyo, Jepang, dengan memperoleh gelar M.Sc. (1990). Prof. Umar Santoso juga memperoleh gelar Doktor dalam bidang Pangan dan Gizi di Tokyo University of Agriculture pada 1996. Beliau menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM pada 2013-2019. Saat ini beliau mendapat amanah sebagai Ketua Umum Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI)


Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M. Sc

Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada. Penulis ini lahir di Yogyakarta, 9 Juni 1963, menyelesaikan pendidikan sarjana dengan memperoleh gelar Insinyur pada Fakultas Teknologi Pertanian UGM 1986. Ia melanjutkan studi di Colorado State University, USA, dan memperoleh gelar Master dan Doktor pada 1989 dan 1993. Bidang yang ditekuni dan diteliti banyak terkait dengan potensi umbi-umbian lokal sebagai pangan fungsional, khususnya probiotik dan prebiotik. Atas prestasi dan kemampuannya, Prof. Eni Harmayani terpilih sebagai Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM periode 2016-2020. Kemudian kembali terpilih dengan posisi yang sama untuk periode 2021-2026.


Puntua aquest llibre electrònic

Dona'ns la teva opinió.

Informació de lectura

Telèfons intel·ligents i tauletes
Instal·la l'aplicació Google Play Llibres per a Android i per a iPad i iPhone. Aquesta aplicació se sincronitza automàticament amb el compte i et permet llegir llibres en línia o sense connexió a qualsevol lloc.
Ordinadors portàtils i ordinadors de taula
Pots escoltar els audiollibres que has comprat a Google Play amb el navegador web de l'ordinador.
Lectors de llibres electrònics i altres dispositius
Per llegir en dispositius de tinta electrònica, com ara lectors de llibres electrònics Kobo, hauràs de baixar un fitxer i transferir-lo al dispositiu. Segueix les instruccions detallades del Centre d'ajuda per transferir els fitxers a lectors de llibres electrònics compatibles.