Serat asbes sangat kecil dan dapat terhirup ke dalam paru-paru. Serat ini sangat tahan terhadap degradasi dan tetap berada di dalam tubuh selama bertahun-tahun, menyebabkan kerusakan dan peradangan yang berkelanjutan.
Asbes juga dapat menyebabkan penyakit paru-paru asbes, yang ditandai dengan jaringan parut di dalam paru-paru. Gejala penyakit ini termasuk sesak napas, batuk berkepanjangan, dan kelelahan. Penyakit paru-paru asbes tidak memiliki pengobatan yang efektif dan dapat berakibat fatal.
Paparan asbes juga dapat menyebabkan penyakit mesotelium, yaitu kanker yang menyerang lapisan pelindung organ tubuh seperti rongga dada (mesotelioma pleura) atau perut (mesotelioma peritoneum). Mesotelioma adalah jenis kanker yang langka tapi sangat agresif.
Penggunaan asbes pada bahan bangunan, seperti atap, dinding, dan pipa, dapat menyebabkan kontaminasi lingkungan. Ketika bahan asbes terdegradasi atau rusak, serat asbes dapat terlepas dan terhirup oleh manusia atau hewan, menyebabkan risiko kesehatan yang serius.
Banyak negara telah melarang penggunaan asbes atau mengatur penggunaannya secara ketat. Hal ini dilakukan untuk melindungi masyarakat dari bahaya paparan asbes dan mencegah penyakit yang terkait dengan asbes.
Buku persembahan penerbit LembarLangitIndonesia
#LembarLangit