Berapa banyak dari kita yang terlihat sangat sibuk tapi sebenarnya hal yang membuat sibuk itu bukanlah prioritas? Seberapa sering kita melakukan hal yang orang lain juga melakukannya, tapi sebenarnya itu tidak mengantarkan kita ke tujuan jangka panjang?
Sebaliknya, apakah kita sudah menemukan bahwa dalam kehidupan sehari-hari ini ada hal-hal sepele yang terkesan buang-buang waktu, tapi sebenarnya itu bermanfaat? Apakah kita sudah mengalami momen-momen krusial yang terjadi dalam sekejap, yang kemudian menjadi satu detik yang mengubah hidup kita?
Restia Ningrum lahir di Wonogiri, 24 Mei 1992. Setelah lulus S1 dari Universitas Brawijaya Malang pada tahun 2016, sempat tinggal di Jogja selama beberapa bulan. Saat ini tinggal di Solo bekerja sebagai content writer di lembaga pelatihan bisnis. Bersama beberapa temannya, Restia sedang membangun Ublik.id, sebuah platform media online yang fokus membagikan konten positif untuk anak-anak muda Indonesia.
Karya-karyanya yang pernah terbit antara Kumpulan Puisi Metafora Matematika (UB Press, 2014), Langit Lazuardi (UB Press, 2015), Antologi Mengeja Cahaya Surga (Ar Rijal Publishing), Kerja Produktif Bukan Sibuk Kerja (Penerbit AHI, 2017), Being Less Sensitive Person (Penerbit AHI, 2017), Being an Amazingly Creative Person (Penerbit AHI, 2017), Cara Ampuh Menjadi Pribadi yang Diterima & Disukai di Manapun dan Kapanpun (Penerbit AHI, 2017), novel Malaikat Ketiga (Stiletto Book, 2018), Cara Ampuh Negosiasi (Penerbit AHI, 2019), dan beberapa esai yang pernah dimuat di Koran Sindo.