Disadari atau tidak, perkembangan teknologi di era digital memiliki ekor yang menakutkan. Teknologi mulanya dikembangkan untuk tujuan yang baik, yaitu memudahkan aneka kebutuhan hidup manusia. Sayangnya, kebutuhan manusia tidak hanya terbatas pada hal-hal yang positif saja. Manusia yang bejat juga bisa semakin mudah memenuhi kebutuhannya untuk menyalurkan kebejatannya, mulai yang berwujud perundungan (bullying) di media sosial hingga penipuan yang sangat jahat.
Dampak dari pemanfaatan teknologi yang jahat seperti itu adalah lahirnya krisis moral dan aneka penyakit mental. Kiranya sudah menjadi rahasia umum bagaimana fenomena anak-anak muda yang misah-misuh (mengucapkan kata-kata kotor) ketika bermain game online. Belum lagi masalah pornografi di internet, yang hingga kini belum ditemukan solusi yang ciamik untuk membasminya agar tidak mengontaminasi generasi muda. Itu adalah salah satu contoh nyata bagaimana teknologi mengancam moralitas bangsa.
Tidak kalah dengan moralitas, kesehatan mental juga sangat terancam oleh perkembangan teknologi. Jika bullying dan bodyshaming di zaman dulu harus dilakukan secara tatap muka, hari ini hal itu dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Hal ini menandakan bahwa kita bisa mem-bully siapapun walau tidak kenal dengan orang itu. Dampaknya juga lebih parah dari bullying jadul (jaman dulu). Jika seseorang di-bully di kelas, trauma yang muncul mungkin sebatas lingkungan kelas saja, maksimal lingkungan sekolah. Bayangkan jika bullying di media sosial yang tak kenal ruang dan waktu. Traumanya akan menghantui di mana pun.
Majalah Tebuireng edisi ini mengulas bagaimana ancaman teknologi terhadap krisis moral dan kesehatan mental. Tidak berhenti pada menyampaikan informasi saja, edisi ini juga menyajikan aneka solusi yang bisa menjadi alternatif untuk mengatasi ancaman itu. Dengan tulisan-tulisan yang dihadirkan dari berbagai sudut pandang, pembaca diharap dapat memahami pentingnya memanfaatkan teknologi dengan bijak. Pembaca juga diharap dapat menemukan solusi dan panduan untuk menghadapi dampak buruk teknologi agar tidak menjadi korban yang secara tidak sadar digerogoti moralitasnya dan dikikis kesehatan mentalnya. Selamat membaca. Semoga bermanfaat!