-> -> bit.ly/andini-citras <- <-
*
Keunggulan Ebook ini:
- Halaman Asli, tersedia header dengan judul bab
- Baca dengan keras, Menjadi audio book dengan dibacakan mesin berbahasa Indonesia
- Teks Mengalir, menyesuaikan ukuran layar
- Ukuran font dan jarak antar baris kalimat bisa diperbesar atau perkecil sesuai selera
- Bisa ganti jenis font
- Warna kertas/background bisa diubah menjadi Putih, Krem, dan Hitam
----------
Daftar Isi
Dijebak Ella didalam Toilet—1
*
Sinopsis
Meski bukan anak yang suka bergaul dilingkungan kampus, namun Albert memiliki wajah yang cukup ganteng, makanya tak aneh bila ia memiliki banyak screet admirer dari gadis-gadis kampus, salah satu nya adalah Ella. Wanita cantik berusia 21 tahun itu melihat Albert persis seperti Kim Soo Hyun, aktor korea pujaan hatinya.
Beberapa minggu terakhir ini bayang-bayang pria pemalu itu senantiasa hadir menemani ketika hasrat biologisnya membumbung tinggi butuh disalurkan. Melalui toys yang ia miliki, Ella berkhayal sedang bercumbu dengan Albert.
Berbagai langkah dan cara telah dilakukan wanita ayu berambut itu, namun Albert tetap tak bisa menangkap isyarat darinya. Bila cara-cara halus dirasa sudah tidak mempan, maka wanita cantik ini berniat memakai cara-cara liar, yakni menjebak didalam toilet.. Cara ini dianggap ampuh untuk bisa memiliki seutuhnya pria idaman hatinya.
Cara liar apakah itu? Bisakah Ella sukses denga caranya itu?
*
Pratinjau
Aku mahasiswa semester 7 di sebuah universitas di Jakarta Barat. Umurku 21 tahun. Aku tergolong anak yang biasa-biasa saja di lingkungan pergaulan kampus. Dibilang kuper tidak, tapi dibilang anak gaul pun tidak. Aku anak bungsu dari dua bersaudara, berasal dari keluarga kelas menengah atas. Di kampus aku dianggap oleh teman-temanku sebagai anak yang pendiam. Aku agak kesulitan bergaul dengan perempuan, sehingga aku sama sekali tidak memiliki teman perempuan. Entahlah, sepertinya aku mempunyai masalah dalam soal mendekati cewek. Namun ironisnya, aku mempunyai hasrat yang tinggi, aku mudah bergairah bila melihat cewek yang bagiku menarik, apalagi memakai pakaian ketat. Jujur saja, bila sudah begitu pikiranku sering berfantasi ke arah hubungan ranjang. Bila hasrat sudah tak lagi dapat kutahan, terpaksa aku melakukan self-service. Aku memilih itu sebab aku tak tahu lagi harus menyalurkan ke mana?
Sifat pendiamku ternyata membuat cewek-cewek di kampusku penasaran, sepertinya mereka ingin tahu lebih banyak tentangku. Cuma mereka harus kecewa sebab aku kesulitan untuk bergaul dengan mereka. Di samping itu teman-temanku bilang aku mempunyai face yang lumayan ganteng (enggak nyombong lo..), kulitku putih, rambutku gondrong, dan tinggiku sekitar 170 cm. Bila aku melintas di koridor kampus, aku merasa ada beberapa cewek yang melirikku, tetapi aku berusaha cuek saja, toh aku tak bisa mendekatinya.
Namun ada seorang cewek yang diam-diam menyukaiku, hal itu aku ketahui dari sahabatku. Ketika aku minta untuk menunjukkan anaknya, kebetulan penampilannya sesuai degan seleraku. Tinggi tubuhnya sama denganku, rambut panjang, kulit putih bersih, wajah menarik, ukuran buah dadanya juga pas dengan seleraku, dan badannya padat berisi. Sebut saja namanya Ella. Sejak itu setiap kali aku melihatnya, aku sering berpikiran edan, yaitu membayangkan bisa bercinta diranjang dengannya. Sebaliknya bila ia melihatku, sikapnya biasa-biasa saja, walaupun aku tahu sebenarnya dia menyukaiku.
Pada suatu hari yang tak terduga olehku, seolah-olah keinginanku terwujud. Saat kuliah usai pada jam 19.00 sore, selepas keluar ruangan aku hendak untuk mencuci muka, sekedar menyegarkan diri. Aku menuju WC kampus yang kebetulan letaknya agak menyendiri dari “peradaban” kampus. Sampai di sana aku mendapati beberapa orang yang juga akan mempergunakan kamar mandi. Selagi menunggu giliran, aku ingin buang air kecil dulu, tapi kamar mandi sedang dipakai. Praktis aku urungkan saja. Begitu tiba giliranku, aku hendak menuju ke arah kran, tiba-tiba dari arah pintu kamar mandi yang tertutup tadi keluarlah seorang cewek yang selama ini kusukai dan dia juga mengincarku. Aku sangat terkejut melihatnya, sikapku hampir salah tingkah, begitu pun dengan dia. Kami saling bertatapan mata dan terdiam beberapa saat. Kemudian dia sedikit tersenyum malu-malu. Kok dia ada di sini sih?, Pikirku. Akhirnya aku memberanikan diri untuk memulai percakapan.
“La, ngapain elo masuk ke WC cowok?” tanyaku penuh rasa heran.
“Ehh.. itu.. ehmm.. tempat cewek penuh semua, makanya gue ke sini..”
“Emang yang di lantai bawah juga penuh?”, tanyaku.
Padahal dalam hati aku merasa mendapat kesempatan emas.
“Iya. Emang kenapa? Boleh dong sebentar doang.. lagi pula ‘kan sekarang sudah enggak ada siapa-siapa, ya kan..?”, jawab Ella rada genit.
Aku pun tidak mau kalah.
“Tapi kan gue cowok, elo enggak malu?”, gantian aku membalasnya.
“Kalo elo, gue emang enggak keberatan kok.., untungnya cuman tinggal elo doang yang ada di sini, daripada yang lain..”, jawab Ella. Mendengar jawabannya, aku malah jadi tambah bengong. Gila.. kayaknya dia emang ngasih kesempatan nih! Pikirku. Tiba-tiba dia menyerobot posisi gue yang dari tadi sudah berdiri di samping kran.
“Sorry yah, gue duluan, habis elo bengong aja sih..”, katanya.
Rupanya dia juga mau mencuci muka. Selama dia mencuci muka, aku seperti orang bingung. Kadang-kadang aku mencuri pandang ke arah bagian yang terlarang. Posisinya yang sedang membungkuk membuat pantatnya yang berisi menungging ke arah selangkanganku. Ditambah lagi CD-nya yang berwarna krem terlihat olehku.