Surat Kabar Guru Belajar 020 - Praktik Literasi Bermakna

· Kampus Guru Cikal
5.0
4 reviews
Ebook
60
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Pada beberapa kali kesempatan, saya berdiskusi dengan rekan-rekan tentang program literasi. Kebanyakan rekan guru melakukan kegiatan literasi berupa kegiatan membaca 15 menit baik pada jenjang pendidikan dasar maupun pendidikan menengah. Pertanyaan usil pun muncul di benak saya, mengapa murid dengan kemampuan beragam mendapat perlakuan yang seragam? Sebenarnya untuk siapa kegiatan membaca 15 menit tersebut? Apakah tujuan kegiatan bermakna bagi murid?

Bayangkan, murid kelas kecil di sekolah dasar mendapat kesempatan membaca 15 menit. Bisa jadi durasi 15 menit sudah cukup panjang bagi murid yang masih baru belajar membaca. Sementara murid di kelas besar yang sudah mahir membaca juga mendapat kesempatan membaca 15 menit. Seberapa banyak bacaan yang dibaca murid yang sudah mahir membaca? Belum selesai atau baru mulai membaca bacaan yang diinginkan, waktu buat membaca sudah selesai.

Penyeragaman durasi membaca hanya 15 menit juga melahirkan persoalan lain. Batasan 15 menit membuat aktivitas yang dilakukan sebatas membaca. Kita menyaksikan murid-murid yang aktif membaca, tiap hari membaca. Tapi literasi bukan sekedar perkara membaca, tapi mengelola informasi untuk mendapatkan makna buat murid yang membaca. Durasi 15 menit membaca tidak memadai bagi guru untuk memandu murid membaca aktif; memancing rasa ingin tahu, menemukan makna bacaan dan mendiskusikan hasil bacaan tersebut.

Kegiatan membaca 15 menit di awal pelajaran akhirnya hanya menjadi “cetakan” kegiatan yang dilakukan semata-mata menjalankan kebijakan. Kegiatan yang berorientasi pada pembuat kebijakan. “Cetakan” kegiatan yang membuat kegiatan membaca atau program literasi menjadi terpisah dan terasingkan dari pengajaran sehari-hari. Tidak heran bila banyak guru yang justru terbebani dengan kegiatan membaca 15 menit.

Jadi sebenarnya untuk siapa kita melakukan kegiatan literasi? Pertanyaan dasar yang jawabannya pun mendasar. Sebagaimana semua program dan kegiatan pendidikan, program literasi pun seharusnya berorientasi pada murid. Bila bukan untuk murid kita, lalu apakah pantas kita menyebut program literasi sebagai kegiatan pendidikan?

Apa konsekuensinya bila program literasi ditujukan untuk murid? Konsekuensinya program literasi dirancang dan dilaksanakan berdasarkan pemahaman yang utuh terhadap murid: tahap perkembangan, keterampilan belajar dan minat murid. Orientasi pada murid membuat kegiatan literasi akan menjadi bervariasi, menantang dan bermakna. Jenis aktivitas bisa bervariasi sesuai minat murid. Tantangan belajarnya menyesuaikan dengan tahap perkembangan dan keterampilan belajar murid. Tujuan kegiatan akan menjadi bermakna bagi murid. Dan dampak lebih besarnya kemungkinan peningkatan kemampuan literasi murid secara signifikan. Bagi guru, kegiatan literasi yang bermakna akan menjadi sumber semangat yang berlimpah. Karena tidak ada yang lebih menyenangkan selain menyaksikan murid kita tumbuh dan berkembang.

Meski pun paparan di atas menunjukkan gambaran besar bagaimana program literasi dikelola di berbagai sekolah, namun selalu ada guru merdeka belajar yang melakukan inisiatif yang berbeda. Alih-alih sekedar menjalankan kebijakan, guru merdeka belajar merancang dan melaksanakan kegiatan literasi yang berorientasi pada murid. Hasilnya? Ada banyak praktik pengajaran literasi yang menarik buat dipelajari, disesuaikan, dimodifikasi dan diterapkan di ruang kelas Anda. Praktik pengajaran literasi ditulis dengan bahasa yang renyah dan mudah dipahami membuat Anda bisa membacanya pada berbagai kesempatan.

Program literasi, sebagaimana program pendidikan lainnya, dimulai dari dan berakhir pada murid. Karena murid lah kita menjadi giat mengajar sekaligus belajar, termasuk belajar tentang literasi.

Sudah siap memahami murid Anda untuk melakukan kegiatan literasi yang bermakna?

Ratings and reviews

5.0
4 reviews

About the author

M. Rizky Satria KGB Tangerang Selatan Sekolah Cikal Serpong FB : Rizky Satria IG : @rizkysatria87

Panji Irfan SMP Tunas Argo Seruyan Kalteng IG :@panji26irfan FB : Panji Irfan

Iwan Apriana KGB Bandung SMPN 1 Nagreg FB : Iwan Apriana

Suhud Rois KGB Cimahi SD Peradaban Insan Mulia Cimahi IG :@suhudrois FB : Suhud Rois

Idham Sumirat KGB Wonosobo SD N 1 Pagerejo IG :@id_galeria FB : Idham Sumirat

Ina Lina KGB Surabaya Paud Hidayah Surabaya IG :@veenuz027 FB : Lina Ina

Wilma Kailola KGB Jakarta Selatan Sekolah Kembang -Kemang IG :@wilmakailola

Virandhy Putra KGB Belitung SMAN 1 Sijuk IG :@virandhyp FB : Virandhy Putra

Niamil Hida KGB Pekalongan MI 01 Kranji Kedungwuni IG :@niamilhida FB : Niamil Hida

Anggayudha Ananda KGB Bandung Kampus Guru Cikal IG :@ayesaja FB : Anggayudha Ananda

Lukman Hakim KGB Pekalongan SMA Islam Pekalongan IG :@uklukhakim FB : Lukman Hakim

Abdul Aziz KGB Pekalongan SMK Muh Bligo IG :@zietpers

Kurniati Sekarsari KGB Bandung White Bee School of Life FB : Kurniati Sekarsari Dwi Lesmana

Sarah Aulia W. KGB Lamongan GLOBAL INBYRA SCHOOL IG :@aulia.sarah16 FB : Auli Aulia Sarah

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.