Mungkin kita sering membandingkan diri dan merasa tidak seberuntung orang lain. Mungkin kesulitan, kepahitan, dan kegagalan bertubi-tubi. Ya! Dunia memang tidak adil. Tetapi, kabar baiknya adalah setiap dari kita berhak atas masa depan yang lebih baik.
Status sosial, harta kekayaan, dan latar belakang keluarga bukanlah segalanya. Orang tua saya lahir di kota kecil di Sumatera Utara dan tidak sekolah tinggi. Saya pulang sekolah pun dijemput ibu naik bajaj, bukan mobil pribadi. Tetapi, itu bukan berarti saya kehilangan hak untuk berprestasi di sekolah, menjadi seorang penulis, berteman dengan orang-orang besar dan menuntut ilmu di luar negeri.
Buku ini dapat dibaca sebagai seni mengambil keputusan, dianggap sebagai teman seperjalanan yang sama-sama salah melangkah dan gagal serta keyakinan bahwa dalam hidup ini, tidak ada yang namanya kebetulan.
William menempuh pendidikan formal dari tahun 1996—2005 di Sekolah Santo Kristoforus I, Jakarta, dan lulus dari SMA Bunda Hati Kudus, Jakarta, pada tahun 2008. Ia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi Ilmu Komunikasi (Jurnalistik) di Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Banten. Ia lulus dengan predikat magna cum laude, menerima Merit Award dari Rektor Universitas Pelita Harapan, dan menjadi lulusan terbaik jurusan Ilmu Komunikasi pada tahun
Semasa kuliah, William mendapatkan pengalaman berharga saat magang di
Majalah TEMPO (2010) dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia (2011). Peraih
penghargaan Best Participant Award dalam Leadership In-house Training (2008)
dan penghargaan Outstanding Freshman dalam 3rd Annual UPH Award (2009)
ini juga pernah mewakili Universitas Pelita Harapan dalam Pemilihan Mahasiswa
Berprestasi Tingkat Kopertis III (2011).
Dalam kurun waktu enam tahun terakhir, William bekerja di bidang
komunikasi dan berkesempatan mengunjungi 19 negara untuk urusan pekerjaan
dan wisata. Dari awal tahun 2018 sampai sekarang, penyuka olahraga tenis
lapangan dan fotografi ini menempuh studi Master of Strategic Communication
di The University of Western Australia di Perth, Australia Barat, dengan beasiswa
penuh dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan
Republik Indonesia.
Buku ini adalah buku ketiganya setelah Pesan dari Murid untuk Guru:
Siapapun Bisa Melakukan Kesalahan (Yayasan Obor Indonesia, 2007) dan
Tiga Tahun dari Sekarang (Feliz Books, 2013). Dua buku yang William tulis
sebelumnya menyoroti berbagai permasalahan mendasar dalam dunia pendidikan
Indonesia serta menawarkan solusi praktis bagi murid-murid untuk membuat
perubahan positif di sekolah.
William dapat dihubungi melalui alamat email william160205@yahoo.
com dan Instagram @williamndut.