Dia begitu cantik.
Aku bisa saja berada di sini seharian dan mengagumi keindahannya dan aku tahu, aku tidak akan bosan melakukannya.
My little slave. That’s how I called her. And that’s her fate.
Aku menjulurkan tangan untuk menyentuh sisi wajahnya, untuk memberitahunya tentang kehadiranku. “You are so beautiful, and you’re mine,” bisikku serak.
Dia milikku. Semua yang ada padanya adalah milikku. Tubuhnya, bibirnya, wajahnya… aku akan menguasai semuanya dan dia tidak akan punya pilihan selain ikut bermain bersamaku.
Aku tidak gila. I am not crazy. I am just crazy for her.
____________________
Aku mencoba menggerakkan lenganku. TERSANGKUT!
Ya Tuhan!
Aku mencoba mengangkatnya. GAGAL!
Dengan perasaan ngeri yang mencengkeram, aku sadar aku tidak bisa menggerakkan kedua tanganku. Tertahan sesuatu. Aku menggerakkan kakiku, lalu kedua tanganku dan menyadari bahwa tiap-tiap pergelangan tertahan oleh sesuatu, sesuatu yang kuat tetapi cukup lembut, sesuatu yang kecil tetapi stabil, sesuatu seperti tali.
Oh Tuhan… Oh Tuhan… Oh Tuhan…
Aku terbangun dan mendapati mimpi burukku menjelma menjadi kenyataan.
Aku menjerit dan menyadari jeritanku… juga tertahan oleh sesuatu.
Tolong!!!