Bagi Leah, dunia seakan runtuh saat ia mendapati tunangan serta sahabat terbaiknya berselingkuh ketika hari pernikahan mereka sudah begitu dekat. Kini, setelah menjauh selama setahun, ia harus kembali dan menghadiri pernikahan pasangan tersebut. Leah yakin, ia sudah baik-baik saja dan bisa menghadapi masa lalu. Tapi ternyata, ada masa lalu yang tak begitu mudah dihadapi. Masa lalu itu bernama Daniel Clifford, mantan bosnya yang arogan dan penuntut.
Yang mengejutkan Leah, adalah pengakuan pria itu. Dan juga perlakuannya. Ia tak siap menghadapi sisi Daniel yang baru. Tapi pria itu tak peduli.
“Aku sudah menunggu terlalu lama. Now, I have you. Aku tidak akan membiarkanmu pergi. Kau milikku, Leah.”
Bagi Daniel Clifford, Leah adalah satu-satunya wanita yang bisa membuat keseimbangannya hilang. Dulu, ia kalah oleh sepupunya sendiri. Tapi kini Leah telah kembali dan Daniel melihatnya sebagai peluang. Wanita itu memang seharusnya menjadi miliknya, Leah adalah miliknya dan Daniel bertekad untuk membuat Leah menyadari keberadaannya. Daniel tak peduli pada segala cara yang digunakannya, bahkan jika ia harus ‘memaksa’ wanita itu sekalipun.
Tapi Daniel mungkin saja bisa mendapatkan wanita itu di ranjang. Tapi memenangkan hati Leah adalah perkara lain. Leah adalah wanita dengan masa lalu. Dan Daniel bukan kenangan yang indah bagi wanita itu. Bahkan saat Daniel menawarkan seluruh dunianya, Leah menolak tawaran itu mentah-mentah.
“Aku tidak akan menampik. Aku menikmati waktu singkat yang kita habiskan bersama. Kau mengajariku banyak hal tentang pria dan wanita, Daniel. But I have to leave now.”