Sejujurnya semua pertanyaan di atas bermuara ke satu hal, yakni bagaimana Anda melatih emosi Anda. Seni menerima diri apa adanya adalah sebuah sikap mindfulness. Tidak menjadikan hidup Anda menjadi serba lamban, namun banyak hal yang dapat dirasakan dengan mencoba gaya hidup mindful ini. Sampai-sampai perusahaan sekelas Google dan perusahaan-perusahaan lainnya di Silicon Valley mewajibkan karyawannya untuk mengikuti kelas mindfulness wajib.
Sony Adams lahir pada sebuah malam yang bercahaya di tahun 1988. Menamatkan beberapa tahun di sebuah fakultas sains di Universitas Gadjah Mada membuatnya tidak puas dan memilih untuk menekuni dunia tulis menulis dan sastra. Dua belas tahun berkecimpung di dunia menulis yang terdokumentasi dalam blog pribadinya, ia kemudian tertarik untuk keluar dari zona amannya tersebut dan mulai menulis sebuah tema yang berbau psikologi.
Didukung dengan perkenalannya dengan dunia spiritual dan filsafat, kini apa yang ditulis lebih didasarkan oleh pengalamannya sendiri. Begitu juga dengan topic mindfulness kali ini. Bukan bermaksud menggurui, hanya bermaksud menginspirasi, berbagi dan ikut memperkaya khazanah buku motivasi dan pengembangan diri di Indonesia. Seorang librocubicularist, penyair kontemporer dan penggemar novel filosofis ini dapat di hubungi di akun instagram-nya @fraithzone dan blog pribadinya dengan nama yang sama.
Buku yang sudah diterbitkan, antara lain Secret of Focus (2016), Steve Jobs (2017), Sukses Wawancara (2018) dan menjadi salah satu fragmen dalam kumpulan cerpen pemenang sayembara Cinta yang tak Terucap (2017), Nunggu Teka (2018) bersama sembilan pemenang lainnya.