Konflik Status Dan Kekuasaan Orang Batak Toba: Bagian Sejarah Batak (Edisi Revisi)

· Yayasan Pustaka Obor Indonesia
3.9
7 reviews
Ebook
404
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Lembaga agama dan kepercayaan merupakan lembaga peredam konflik. Pada zaman pra-Kristen, bius merupakan organisasi keagamaan yang amat efektif meredam konflik. Ketika bius menyelenggarakan upacara tahun baru yang dinamakan mangase taon, maka semua konflik harus dilupakan. Ritus tersebut menciptakan rekonsiliasi. Setelah memeluk agama Kristen, akibat persaingan dan perebutan kekuasaan di dalam organisasi gereja, justru agama itu menjadi sumber konflik serta melumpuhkan perannya sebagai peredam. Memang ada beberapa ritus agama Kristen yang dapat dipakai sebagai lembaga peredam misalnya Natal, Paskah maupun perjamuan kudus (marulaon na badia) namun hanya temporer dan kurang efektif. Bahkan kalah efektif bila dibandingkan dengan ritus mangase taon pada organisasi kepercayaan bius pada zaman pra-Kristen. Kegagalan institusi tradisional maupun agama sebagai lembaga pencegah atau pengambil solusi penyelesaian konflik disebabkan tiga faktor. Pertama institusi tersebut tidak mempunyai sanksi (terutama fisik) yang kuat sehingga dapat memaksa untuk melakukan dan mematuhi perdamaian. Kedua kemajuan pendidikan menimbulkan kesadaran terhadap peranan peradilan negeri sebagai lembaga penyelesaian konflik terpercaya. Ketiga semakin merosotnya nilai sosial religius pemimpin gereja akibat ulah pemimpin itu sendiri, sehingga kepercayaan umat berkurang drastis terutama belakangan ini. Buku ini hadir sebagai referensi atas konflik-konflik yang terjadi dalam struktur masyarakat Batak Toba. Buku ini menjadi penting bagi studi konflik sosial religius untuk siapa saja.

Ratings and reviews

3.9
7 reviews

About the author

Prof. Dr. Bungaran Antonius Simanjuntak lahir di Sipahutar, Tapanuli Utara pada 24 Juni 1941. Pendidikan Dasar SR (Sekolah Rakyat) Taman Siswa di Kisaran, Tebing Tinggi, dan Galang (1948-1953), dan SR Gunung Bayu (1954). SMP Kristen II Pematang Siantar (1957) dan SMA Negeri II/A-C Pematang Siantar (1960). Menyelesaikan pendidikan Sarjana di Jurusan Sosiologi FISIPOL UGM (1967), Purnasarjana Sosiologi UGM (1976), Post Graduate Cultural Anthropology Universitas Leiden Belanda (1978) dan Program Doktor Sosial Politik/Sosiologi UGM (1995), lulus dengan predikat cumlaude.

Sejak tahun 1969 ia menjadi Dosen di IKIP Medan (sekarang Universitas Negeri Medan), Ketua Jurusan Antropologi IKIP Medan (1969-1974). Mendirikan Fisipol USU bersama Prof. Drs. Adam Nasution (Alm.) sekaligus pengajar luar biasa (1980-1985). Membantu Prof Dr. Koentjaraningrat (Alm) mendirikan jurusan Antropologi di Fakultas Sastra USU sekaligus menjadi pengajar luar biasa (1981-1985). Pengajar luar biasa di Universitas Nommensen (1970-1973, 1983-1986). Mendirikan Pusat Dokumentasi dan Pengkajian Kebudayaan Batak (PDPKB) Universitas HKBP Nommensen bersama Prof. Dr. Amudi Pasaribu (Alm), Dr. Pdt. A.A. Sitompul (Alm), Firman Siregar MSc, dan Sitor Situmorang (1983), sekaligus menjabat direktur (1983-2000). Dewasa ini menjadi Guru Besar Sosiologi dan Antropologi Universitas Negeri Medan, Ketua Program Pasca Sarjana Antropologi Sosial di Universitas Negeri Medan (2001-2007). Menjadi Ketua Penanggung Jawab dan pengembang mata kuliah Medical Anthropology di Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan (2009 - sekarang)

Pernah menjadi staff ahli militer pada Dinas Sejarah Kodam II/Bukit Barisan (waktu itu/ sekarang Kodam I), tahun 1972-1979, bersama Drs D.F. Panjaitan (Alm), Drs. Sanusi dan Prof. Dr. Payung Bangun MA. Saat itu menjadi ketua tim asistensi penulisan Sejarah perjuangan Kodam II yang dilaksanakan oleh Dinas Sejarah Kodam II/BB.

Pendiri NGO Kerabat Pencinta Alam dan Peradaban (Batara) 1980, Kelompok Studi Penyadaran Hukum (KSPH) 1983, Kelompok Studi Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM) 1985, Lembaga Konsultansi Pendidikan Bermutu Indonesia (LKPBI) 2000. Penatar Nasional Penasihat Akademi Bermutu untuk Perguruan Tinggi dan Membangun Kesatuan Bangsa Multikulturalisme oleh Diknas 2003-2006. Email: [email protected]; [email protected]

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.